Mohon tunggu...
Isky Fatimah
Isky Fatimah Mohon Tunggu... Freelancer - an L

Pecinta warna biru yang hobinya ngobrol sama diri sendiri sebelum tidur.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

LINE, Aplikasi Favorit yang Kini Hanya Jadi Alternatif Saya di Kala WhatsApp Down

20 Maret 2021   17:17 Diperbarui: 20 Maret 2021   17:45 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dini hari tadi (20/03/2021), lagi dan lagi WhatsApp, Instagram, dan Facebook kembali mengalami gangguan.

Tiga aplikasi milik Facebook ini memang sering mengalami masalah teknis yang sebenarnya cukup merugikan penggunanya, apalagi kalau gangguan ini terjadi di waktu produktif orang-orang melakukan aktivitas.

Saya sendiri cukup terganggu dengan permasalahan teknis ini. Bagaimana pun juga, WA dan IG adalah salah dua dari aplikasi yang sering saya gunakan ketika bermain ponsel. Apalagi WhatsApp saat ini menjadi jalur utama sebagian orang untuk berkomunikasi.

Tapi lebih dari itu, sejujurnya aplikasi chatting favorit saya tetap jatuh kepada LINE.

Kini LINE memang kalah tenar dari WhatsApp karena harus diakui memang WhatsApp lebih efektif dan mudah digunakan.

Selain itu, ruang penyimpanan WhatsApp juga lebih sedikit ketimbang LINE.

Gak heran, banyak yang telah meninggalkan LINE dan beralih ke WhatsApp.

Meski begitu, LINE punya memori tersendiri untuk saya yang membuat saya rela menyisakan memori tersendiri juga di handphone untuk aplikasi dengan ukuran  lebih dari 400 megabyte ini.

Bagi saya LINE adalah kenangan.

Aplikasi ini sangat digemari pada masanya. Untuk saya pribadi, tahun 2013 sampai dengan tahun 2019 adalah masa aktif saya menggunakan aplikasi ini.

Selama itu saya setia menggunakan LINE di saat teman-teman saya sudah beralih ke WhatsApp.

Banyak teman lama atau kenalan baru yang menanyakan kontak WA saya, dan mohon maaf saya tidak bisa memberikannya. Bukan sombong, bukan. Tapi ya memang saat itu saya tidak punya huhu... Maafkan.

Saya memang orang yang sedikit konservatif dan tidak terlalu mengikuti perkembangan. Apalagi perkembangan teknologi, pekembangan yang paling cepat sepanjang masa.

Dulu di saat orang sudah aktif bermain Twitter, saya baru mulai membuat akun Facebook. Dulu di saat orang berbondong-bondong menggunakan Blackberry Messenger, saya masih enjoy beli pulsa untuk kirim SMS. Begitupun juga dengan WhatsApp. Di saat orang sudah beralih ke WhatsApp, saya masih nyaman menggunakan LINE.

Dasar saya, kudet!

Baru setelah lulus kuliah di tahun 2019 saya mencoba untuk mengunduh WhatsApp.

Saya baru sadar bahwa sepertinya untuk urusan bisnis dan urusan mencari pekerjaan, penggunaan WhatsApp sangatlah penting.

Yaa.. mulai dari situ barulah pengalaman saya menggunakan WhatsApp dimulai dan perlahan meninggalkan LINE. Karena harus diakui, ternyata teman-teman saya lebih banyak yang menggunakan WhatsApp ketimbang LINE.

Apalagi saat pandemi berlangsung, komunikasi virtual sudah menjadi kewajiban di saat pertemuan tatap muka tidak diijinkan. Makin dekatlah saya dengan WA dan makin jauhlah saya dari aplikasi kecintaan saya, LINE.

Ngomong-ngomong, saya mencintai LINE bukan tanpa alasan. Menurut saya banyak sekali fitur menarik di LINE yang bisa saya manfaatkan selain fitur standard semacam chatting dan video call.

Sticker dan tema.

Karakter-karakter LINE Friends. (Sumber gambar: linefriends.com)
Karakter-karakter LINE Friends. (Sumber gambar: linefriends.com)
Brown, Cony, Sally, James, Moon.

Hayo... siapa yang kenal dengan karakter-karakter itu?

Yap, mereka adalah maskot kebanggaan LINE. Mereka biasa kita temukan di fitu sticker dan tema official LINE.

Dulu saya sangat suka mengumpulkan sticker untuk variasi ketika chatting dengan teman-teman saya. Sticker berbagai macam karakter, ekspresi, tulisan, hingga audio pun tersedia.

Bahkan dulu saya sering bertukar pesan hanya dengan sticker tanpa keterangan teks. Karena dari berbagi macam sticker tersebut saja saya dan teman sudah bisa menyampaikan maksud dari tujuan kami dengan jelas. Haha.

Selain sticker, saya juga sering gonta-ganti tema.

Sama seperti sticker, pilihan tema di LINE juga sangat banyak dan menarik. Mulai dari tema yang gratis hingga berbayar. Mulai dari tema buatan sendiri hingga tema official.

Timeline

Tangkapan layar Timeline LINE saya (Gambar adalah koleksi saya sendiri)
Tangkapan layar Timeline LINE saya (Gambar adalah koleksi saya sendiri)
Salah satu kelebihan LINE yang tidak dimiliki WhatsApp salah satunya adalah timeline.

Di timeline, kita bisa menulis dan melihat postingan teman-teman ataupun official account yang kita ikuti. Yaa mirip-miriplah dengan timeline Facebook.

Dulu selain sering curhat di Facebook, saya juga sering loh curhat di LINE. Heuheu...

Bedanya kalau di LINE hanya dibaca untuk orang-orang terdekat, tidak seperti Facebook yang cakupannya publik Kayak close friend di IG gitu deh....

LINE Today

Tangkapan layar LINE Today tempat saya membaca berita dulu (Gambar adalah koleksi saya sendiri)
Tangkapan layar LINE Today tempat saya membaca berita dulu (Gambar adalah koleksi saya sendiri)
Nah ini! Kesukaan saya!

Ketika dunia sudah dalam genggaman, salah satu upaya untuk mengetahui update berita terkini ya dengan cara membaca online. LINE Today salah satunya.

Karena dulu saya sangat aktif menggunakan LINE, LINE Today adalah media utama saya untuk membaca berita.

Berita-berita yang ada juga sudah diklasifikasikan dengan baik, sehingga sangat mudah bagi saya untuk membacanya.

.

Itu tadi setidaknya 3 hal yang membuat saya susah move-on dari aplikasi buatan Jepang-Korea ini.

Sebenarnya banyak hal menarik lainnya, tapi kalau saya ceritain semua nanti bisa-bisa saya ikut menjadi seperti Brown dkk alias mascot LINE yang sedang mempromosikan keunggulan LINE hahaha...

Enggak, enggak. Ini pure tulisan saya untuk kembali nostalgia bersama LINE.

Meski kini saya sudah jarang menggunakkannya, tapi aplikasi ini akan selalu ada. LINE akan selalu menjadi alternatif saya ketika darurat seperti semalam ketika WhatsApp down ataupun hal-hal darurat lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun