Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... -

Merendahlah, hingga sampai tak ada yang merendahkanmu. Mengalahlah, hingga sampai tak ada yang bisa mengalahkanmu. Hanya ada dua manusia, ia menulis dan ia ditulis. Instagram : @iskandar.zulkarnain.29

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pudarnya Sinar Mentari

1 Juni 2018   11:28 Diperbarui: 2 Juni 2018   20:56 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tepat waktunya
Ayam-ayam mulai bernyanyi
Diatas Cakrawala-cakrawala
Himpitan kota yang sunyi

Namun sampai saat ini
Saat pukul tujuh pagi
Tak ada tanda-tanda
Akan kemacetan kota

Pada Mentari yang sudah pudar
Pada kota yang kian membakar
Pada kepiluan di dalam jiwa
Pada sosok yang sakit jiwa

Ohh Tuan!
Dimanakah kau berada saat ini
Jiwamu dicari Sang Mentari
Di dalam rintihan tangisan

Seorang wanita meninggalkan anaknya
Menemui Sang Mentari di sudut kota
Demi mencari sesuap nasi
Pada kota yang sunyi

Yogyakarta, 31 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun