Ah.. Lama sekali rasanya aku tidak menulis, dulu waktu masih semangat-semangatnya bisa sampai 3 tulisan perhari, dan sekarang udah lebih dari 3 bulan tidak menulis. entah kenapa ya, sebenarnya sih ini bukan menjadi alasan yang membenarkan untuk tidak menulis, tapi ya ga tau juga, hmmmm... Mungkin Lebih tepat disebut ''lagi malas nulis'' hehehee...
By the way, hari ini hari jumat lho, hari yang hebat kata orang-orang, kenapa hebat? Karena besok itu hari sabtu, lha trus kenapa emang kalau besok hari sabtu? Ya... Itu artinya besok itu weekend dan karena ini hari jumat, mari teriakkan dengan lantang ''thanks god, its friday''. :D
Daripada bingung mau ngapain dan gak tau gimana ngabisin weekend ini, mending nulis aja, ya nulis apa aja yang bisa ditulis, kayak tulisan ini ni, awalnya aja uda ga jelas mau nulis apa, tapi yasudahlah ya, yang penting nulis ajah.
any way, tadi siang aku ke mesjid, seperti biasa, sholat jumat. Nah, kebetulan tadi itu aku rada telat sampai ke mesjidnya, sang khatib sudah mulai khutbah waktu aku di mesjid. Alhasil mesjid sudah penuh dengan para jamaah, dan aku hanya kebagian di shaf yang paling belakang. yasudah, aku buru-buru solat sunnat tahyatul mesjid dan sunnat qabliah serta duduk manis mendengarkan sisa khutbah. ohya sholat tahyatul mesjid itu adalah sholat untuk menghormati mesjid, hukumnya tidak wajib, dan dilakukan setiap kita tiba di mesjid kapanpun waktunya, maka kita disunnahkan sholat ini untuk memuliakan mesjid sebagai rumah tuhan. Nah sholat qabliah sendiri termasuk sunnah rawatib yang juga hukumnya tidak wajib dilakukan namun mendapatkan pahala kebaikan apabila dilaksanakan, sholat qabliah ini biasanya dilakukan diantara sholat wajib, kali ini yang menjadi sholat wajibnya adalah sholat jumat.
Seperti biasa, suara sang khatib menggelegar di seantero mesjid, hal ini bisa terjadi karena banyaknya speaker yang dipasang di setiap sudut mesjid, berhubung speaker yang terpasang banyak sekali, hal ini menyebabkan suara yang terdengar seperti bergema dan bergaung-gaung seolah sedang di dalam goa, alhasil isi khotbah tidak dapat dicerna dengan baik oleh para jamaah. Aku juga tidak mengerti, mengapa masalah speaker ini terjadi hampir di seluruh mesjid yang ada.
Apabila dilihat dari kejauhan, sang khatib tampak semangat sekali menjelaskan isi khutbahnya namun berbanding terbalik dengan para jamaah, semangat sang khatib justru seakan-akan meninabobokkan para jamaah, hal ini terlihat dari beberapa jamaah yang tertunduk bahkan beberapa terlihat tertidur sambil menopang dagu.
Sebenernya ini biasa aja sih, dimana-mana juga para jamaah sholat jumat suka tertidur pulas dalam posisi duduk bersila atau bahkan duduk duduk selonjoran ketika sang khatib berkhutbah, bahkan terkadang tak jarang ada yang sambil OL melalui smartphonenya ataupun sekedar smsan, bahkan ada pula yang main game untuk membunuh rasa kantuk. Wajar saja, mengingat waktu pelaksanaan sholat jumat ini adalah tengah hari, merupakan saat yang tepat untuk makan siang dan beristirahat. Muka yang bersih setelah berwudhu ditambah Suasana mesjid yang sejuk dan duduk diatas karpet sajadah yang digelar seolah menjadi alasan tepat dan rasa-rasanya tidak akan berdosa apabila sedikit istirahat sampai tertidur sambil meresapi ''lagu ninabobo'' dari khotbah sang khatib. Hehehehe...
Yap, hari ini hari jumat, jumatan di hari jumat, ada jamaahnya dan ada sholat jumatnya. Hanya saja bagiku jumatan kali ini agak berbeda, berbeda karena aku kebagian di shaf yang paling belakang, sehingga dengan jelas dan leluasa melihat shaf-shaf yang ada di depanku sampai ke arah mimbar khatib.
Dari shaf-shaf ini jelas tampak beberapa level tingkatan keimanan seseorang, bagi mereka yang duduk di deretan shaf paling depan, tentunya mereka adalah orang-orang yang paling awal hadir di mesjid, sehingga tidak diragukan lagi niatan mereka untuk sholat jumat, sedangkan semakin kebelakang urutan shafnya menunjukkan urutan waktu kehadiran para jamaah, yah seperti aku ini, datang terlambat dan hanya kebagian di deretan shaf yang paling belakang.
Pada shaf bagian paling belakang selalu diisi oleh jamaah anak-anak, Biasanya ini yang menjadi biang keladi buyarnya kekhidmatan jamaah dalam hal menyimak khutbah yang disampaikan oleh khatib, namanya juga anak-anak, mereka biasanya berlari kesana kemari dan berteriak tidak menentu justru pada saat khutbah berlangsung. Tapi mereka cukup sopan untuk melakukan aksinya hanya pada shaf yang paling belakang, mereka tidak akan berani untuk sampai ke deretan shaf depan, karena ketika mereka sampai di deretan shaf yang depan maka mereka seolah mengunci mulut rapat-rapat dan langsung berubah menjadi anak yang manis sekali.
jamaah Anak-anak yang seperti itu biasanya para balita sampai anak yang umurnya 10 tahunan, lebih dari itu mereka umumnya sudah memiliki cukup tingkat kemaluan dan kesadaran serta keinginan untuk menjadi dewasa, sehingga akan merasa risih sendiri apabila masih berlari kesana kemari, para remaja-remaja tanggung ini berada di deretan shaf selangkah di depan shaf paling belakang.
Selain itu untuk shaf yang paling depan umumnya diisi oleh para pemuka agama setempat, khusus di depan mimbar diisi oleh beberapa orang pengurus mesjid, bilal, khatib serta imam mesjid.
Ada yang menarik mengenai khatib dan imam ketika pelaksanaan sholat jumat, biasanya khatib merupakan orang luar yang diundang hadir oleh pengurus mesjid untuk memberikan khutbah, begitupun imam, biasanya khusus hari jumat didatangkan imam yang juga dari luar untuk memimpin prosesi sholat jumat. Pada akhir prosesi sholat jumat, Khatib dan imam ini biasanya mendapatkan uang atas jasanya. Uang ini bersumber dari kas mesjid, dan kalian tahu kalau kas mesjid itu berasal dari sumbangan para jamaah? Yah kas mesjid memang berasal dari sumbangan para jamaah.
Saya terkadang sering merasa kesal kalau ada khatib yang tidak serius ketika berkhutbah, misalnya saja membaca teks khutbah yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan asal-asalan sehingga para jamaah tidak mendapatkan ''feel'' dan esensi dari isi khutbah tersebut. Lain lagi dengan khatib yang terlalu bertele-tele dalam berberkhubah sampai-sampai lupa waktu dan menghabiskan hampir satu jam hanya untuk membacakan khutbah, yah wajar saja kalau para jamaah terkantuk-kantuk mendengarkan khutbahnya.
Ohya, walaupun sebelum prosesi sholat seolah mesjid terlihat penuh oleh para jamaah, tunggu saja hingga sesaat akan dimulainya sholat, maka para jamaah akan membentuk barisan shaf-shaf yang rapat dan rapi, dari depan kebelakang, hal ini menyebabkan beberapa jamaah yang kebagian di bagian belakang dapat maju untuk mengisi shaf-shaf terdepan. Dan mesjid yang tadinya penuh oleh jamaah menjadi sedikit lebih lega dan teratur kondisinya ketika prosesi sholat jumat berlangsung.
Sebelum berbicara mengenai akhir sholat jumat, biasanya di awal-awal sekali, sesaat ketika sebelum adzan pertama dikumandangkan, salah seorang pengurus mesjid menaiki mimbar dan mengucapkan salam serta menyampaikan beberapa hal mengenai tata tertib sholat jumat, seperti mematikan handphone, tata waktu pelaksanaan sholat, menyebutkan nama khatib, menyebutkan nama imam, dan pengumuman keuangan kas mesjid, hal ini disampaikan secara transparan di depan para jamaah, Setelah itu barulah adzan pertama dikumandangkan.
ada dua adzan dalam sholat jumat, adzan yang pertama dikumandangkan sebelum khatib berdiri diatas mimbar dan azan yang kedua dilakukan ketika khatib selesai mengucapkan salam kepada para jamaah dari atas mimbar. Setelah azan yang kedua barulah si khatib menyampaikan khutbahnya. Di akhir khutbah, khatib menyampaikan salam penutup dan menyerukan kepada bilal untuk iqamah dan setelah itu barulah sholat jumat dilaksanakan.
Sholat jumat sendiri terdiri dari 2 rakaat dan ditutup dua salam di akhir sholat. Di akhir prosesi sholat jumat, setelah mengucapkan dua salam, biasanya ditutup dengan doa-doa yang dipanjatkan oleh si imam.
para jamaah anak yang berada di shaf paling belakang biasanya laanggsung berhamburan keluar ketika imam mengucapkan salam, mereka selalu membuat kegaduhan dan keriuhan dari awal hingga akhir prosesi jumat, sebenarnya ini mengganggu kekhidmatan dalam ritual jumatan ini, namun disisi lain hal tersebut solah menjadi hal lumrah di masyarakat mengingat usia mereka yang masih anak-anak dan masih dalam dunia bermain, istilah kata belajar ibadah sambil bermain.
Ketika hendak meninggalkan mesjid periksa dengan teliliti alas kaki, karena tak jarang alas kaki yang kita kenakan tertukar dengan milik jamaah lain, atau bisa jadi ''terbawa'' oleh jamaah yang lain. Kalau ini terjadi, siap-siaplah untuk bertelanjang kaki pulang ke rumah. aku sendiri pernah mengalami hal ini, dan rasanya sangat-sangat tidak nyaman ketika mengetahui alas kaki yang aku miliki hilang entah kemana. Untuk menyiasatinya, ketika tiba di mesjid, letakkan alas kaki kalian di tempat yang dirasa cukup aman, atau bisa juga dititipkan ke loker penitipan mesjid yang telah disediakan untuk menghindari terjadinya kehilangan.
Yah, kali ini itu aja ya yang dapat aku sampaikan, observasi singkat ketika terlambat datang sholat jumat. kalau ada yang mau nambahin silahkan, kalau ada yang ngurangin jugaa silahkan, mau dipuji juga boleh, asal jangan di caci ya.., hehehe... selamat siang dan happy weekend....
14:54
Jumat 9 november 2012
tulisan ini telah saya posting sebelumnya di notes facebook.
http://www.facebook.com/notes/iskandarsyah-muhammad/telat-sholat-jumat/10152223107335062
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H