Merindumu
Aku terduduk
Menengadah pada bintang dan bulan
Di malam yang sunyi
Hanya aku sendiri
Sepintas terdengar celotehan jangkrik dikejauhan
kemarlap bintang berkedip di langit sesekali
Angin malam perlahan merayap masuk kedalam sukma
Menyisakan aroma tanah basah kala itu
Entah karena terang bulan malam ini
Yang bulat penuh sempurna
Imajiku melayang jauh
Mematri ingatan akan senyummu
Kembali aku terduduk
Dibawah terangnya malam
Menikmati dinginnya angin
Seolah aku mampu memeluk bayangmu
Kubisikkan sesuatu pada angin
Sebuah desahan pendek dari nafasku
Hanya untukmu disana
Aku mencintaimu dengan sederhana
Iskandarsyah
3 Agustus 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H