“Masalah bukanlah ketika masalah itu ada, tetapi yang menjadi masalah adalah seberapa kuat Anda menginginkan solusi dan menyadari bahwa masalah adalah ketika Anda berpikir sedang bermasalah”(Theodore Rubin).
Beberapa teman mempunyai pendapat bahwa memulai bisnis itu tidak memerlukan perencanaan (business plan), yang penting action.
Berikut ini caya berikan 13 contoh kegagalan dalam bisnis jika kita salah membuat perencanaan, atau salah dalam penerapan Business plan yang sudah dibuat sebelumnya, tetapi “kegagalan” ini bukan dalam arti sesungguhnya, hanya saja dituntut kepekaan anda sebagai pebisnis, sehingga anda cepat tanggap untuk mengevaluasi business plan tersebut dan segera merevisinya, sehingga business plan tersebut benar-benar cocok diterapkan di lapangan dan lebih menguntungkan.
1. Salah Membuat Konsep :
Saya memiliki teman yang punya usaha di bidang kuliner, menurut dia kokinya pintar memasak dan masakannya enak, makanan yang dijual adalah pizza, burger dan steak, tapi tidak lama kemudian usaha itu tutup, salah satu penyebabnya menurut saya adalah “salah konsep” dia memilih masakan a la “western” tetapi konsepnya di kaki lima dan lesehan, menurut saya konsep itu tidak cocok, mestinya makanan “western” dinikmati di rumah makan atau kedai dengan konsep duduk di kursi.
Ada juga teman yang punya usaha kuliner, sering buka-tutup, dengan alasan kokinya gonta ganti, sering keluar-masuk. Saran saya, untuk usaha kuliner ini jangan 100% tergantung pada koki, tapi ciptakan sistem dengan membuat resep yang baku, misalnya kalau kita buka usaha nasi goreng, mie goreng, bihun goreng, kita coba resep dengan perbandingan bumbu-bumbu tertentu, misalnya bawang merah, bawang putih, merica, garam dan lada, setelah dapat komposisi yang pas, kita tinggal pakai misalnya satu porsi nasi goreng, satu sendok makan bumbu.
Jadi walaupun gonta-ganti koki setiap hari, nasi goreng atau mie goreng kita akan tetap rasanya. Konsep usaha kuliner ini adalah, ciptakan bumbu yang standard yang bisa dikerjakan oleh siapapun.
2. Salah Membuat Deskripsi Bisnis :
Saya pernah kecewa makan di sebuah rumah makan, di depan pintu masuk rumah makan ada tulisan “mulai dari Rp. 6.000,-“ begitu duduk, lihat daftar menu, ternyata yang Rp. 6.000 itu adalah rujak buah, bukan menu masakan seperti yang saya harapkan.
Mungkin maksud si pemilik rumah makan itu cara menarik konsumen, tapi efeknya konsumen bisa kecewa, malah tidak mau kembali lagi dan yang lebih parah, mereka akan menceritakan kekecewaan mereka ke orang lain.
Warung Sederhana, apakah usaha ini benar-benar sederhana, atau mau tetap sederhana? Salah memilih nama juga bisa membuat calon konsumen akan berpikir, menunya sederhana, rasanya sederhana, pelayanannya sederhana, akhirnya usaha itu tetap selalu sederhana.