Mohon tunggu...
Iskandar Sholeh
Iskandar Sholeh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi I'm informatics engineer at UMM

informatics engineer

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Game Itu Tidak Selamanya Jahat

20 November 2021   11:41 Diperbarui: 20 November 2021   12:03 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak

            Game atau permainan merupakan hal yang menarik untuk dimainkan oleh banyak orang. Setiap orang pastinya pernah memainkan sebuah game sekali seumur hidup, game memiliki banyak genre mulai dari action hingga horror pun ada, Game meiliki 3 jenis antara lain game console, game desktop, game mobile. Pada umumnya orang-orang bermain game hanya untuk sekedar refreshing saja.

            Peran orang tua dalam mengawasi anak bermain game sangat penting karena jika seorang anak tidak diawasi pada saat bermain game nantinya anak akan menjadi kecanduan bermain game. Padahal jika kita dapat memenejaman waktu dan bermain game dengan baik dan benar kita kan mendapatkan nilai positif dan sangat berguna diterapkan diberbagai bidang.

Kata Kunci : Game, Orang tua, Positif Game

I. PENDAHULUAN

     Game sering dikenal dengan kata lain yaitu permainan merupakan suatu hal yang sangat menarik dan sangat dinantikan oleh banyak orang. Setiap orang pastinya pernah memainkan sebuah game sekali seumur hidup, game memiliki banyak genre mulai dari action hingga horror pun ada, Game meiliki 3 jenis antara lain game console, game desktop, game mobile. Pada umumnya orang-orang bermain game hanya untuk sekedar refreshing saja namun ada juga yang bukan sekedar refreshing melainkan sudah kecanduan hal ini yang membuat game dinilai negatif. Namun faktanya,  dilain sisi game memiliki nilai yang negatif, game juga memiliki nilai positif [1].

     Nilai positif dari game diantaranya menambah aktivitas otak, melatih rasa kesportifan, mengasah kemampuan kerja tim, kemampuan dalam mengambil suatu keputusan, daya kreatifitas tinggi, dan menghibur diri. Nilai positif ini akan didapat jika tidak kecanduan, dengan kata lain bisa memanajemen waktu, sering kali banyak orang bermain game lupa waktu dan menghabiskan waktu berjam-jam. Sebuah penelitian di Oxford menjelaskan bahwa anak-anak yang bermain game setidaknya satu jam dalam sehari cenderung lebih Bahagia daripada anak yang tidak bermain game sama sekali [2].

     Perkembangan Industri game di Indonesia semakin pesat dan lahirnya game-game baru yang sangat menarik untuk dimainkan seperti game edukasi. Selain kita mendapatkan nilai positif dalam game edukasi juga mendapatkan pengetahuan tergantung jenis game edukasinya, jika game tersebut mengambil cerita dalam sejarah kebudayaan, kita dapat belajar sejarah dan kebudayaan dari game tersebut dan mendapatkan pengetahuan.

II. PERAN ORANG TUA

     Orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi anak bermain game, faktanya banyak orang tua yang tidak mengawasi anaknya bermain game dan ada juga orang tua yang tidak mau ribet contohnya jika anak nangis atau rewel langsung diberikan smartfone dan tanpa mengawasinya [3]. Beberapa orang tua juga ada yang melarang anaknya untuk tidak bermain game sama sekali. Peranorang tua antara lain:

a. Orang tua sebagai pelindung

     Di dalam game tidak semua game kontennya positif, oleh karena itu orang tua harus bersikap tegas apabila moral dan mental anak-anak mereka rusak karena game yang dimainkan oleh mereka

b. Orang tua sebagai pengawas

     Anak-anak cenderung memainkan game yang sedang popular dan merea belum mampu untuk memilih game yang bermanfaat atau tidak. Kewajiban orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka seperti memilih game mana yang baik dan mana yang tidak baik atau orang tua juga bisa untuk mendampingi mereka saat bermain game.

III. MANFAAT GAME

     Game memiliki nilai negative dan nilai positif berikut nilai positif dari bermain game

a. Menambah aktivitas otak

     Tentunya pada setiap game yang dimainkan diperlukan konsentrasi tinggi agar dapat fokus untuk mencapai skor tinggi atau dapat mampu mengalahkan enemy-enemy yang ada dalam game. Selain itu, juga terdapat misi yang harus diselesaikan yang memaksa untuk otak mencari inovasi dan solusi cara menyelesaikan misi tersebut.

b. Melatih rasa kesportifan

     Dalam sebuah game terdapat menang atau kalah. Hal ini dapat membuat rasa kesportifan muncul dan lebih siap menerima kekalahan tanpa rasa putus asa dan dendam ataupin kemenangan dngan rendah hati. Cara ini dapat membuat pemain bermain dengan jujur dan mengikuti aturan yang berlaku.

c. Kemampuan kerja sama tim

     Di dalam sebuah game multiplayer diperlukan namanya kerja sama tim untuk mendapatkan sebuah kemenangan dari sebuah misi yang dikerjakan. Dalam kerja sama tim diperlukan sebuah komunikasi, komunikasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengatur strategi agar pemain semakin kompak melawan enemy.

d. Melatih daya kreatifitas

Game dapat melatih daya kreatifitas contoh gamenya yaitu Minecraft di dalam Minecraft pemain dapat melakukan berbagai hal contohnya dapat membangun rumah, halaman, tambang, dll. Hal ini yang dapat melatih daya kratifitas.

IV. KESIMPULAN

     Dari artikel diatas dapat disimpulkan game atau permainan merukapan salah satu yang  ditunggu tunggu oleh semua orang. Game terdiri dari Game Desktop, Game Mobile, Game Console. Selain memiliki nilai negatif game juga memiliki nilai positif. Perkembangan industry game yang sangat pesat membuat untuk menarik dimainkan dan lahirnya game game edukasi baru.

     Peran orang tua dalam mengawasi anak bermain game agar anak tidak jatuh kecanduan bermain game dan dapat memaksimalkan dampak positif bermain game. Orang tua juga mengajarkan kepada anak game mana yang baik dan mana yang buruk karena hal ini dapat mengacu kedala pertumbuhan anak tersebut.

V. DAFTAR PUSTAKA

[1]      N. Ismi and A. Akmal, "Dampak Game Online Terhadap Perilaku Siswa di Lingkungan SMA Negeri 1 Bayang," J. Civ. Educ., vol. 3, no. 1, pp. 1--10, 2020, doi: 10.24036/jce.v3i1.304.

[2]      C. W. Prasetyowati, "Pengaruh Game Digital Terhadap Metode Intervensi Anak Disleksia," Creativitas, vol. 3, no. 2, pp. 261--268, 2014, [Online].

[3]      S. I. K. Dayinta Palupi, S.Pd Laily Puspita and S. S. Mey Suryani Achmadi, "Peran serta Upaya Orang Tua dan Guru dalam Mengawasi Penggunaan Game pada Anak SD," no. 2007, pp. 1--8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun