bidikcamera.com. Hari ini cuaca sangat tidak bersahabat sekali, Pukul 11.00 WIB hujan mendadak turun dengan sangat derasnya, sepertinya tidak mungkin untuk melakukan aktifitas di luar rumah. Padahal menurut informasi bahwa hari ini Pukul 13.00 WIB di daerah saya [Desa Kaliwedi Lor, Kabupaten Cirebon], akan dilaksanakan kegiatan pengundian nomor urut & tempat duduk balon (Bakal Calon) Kuwu Desa Kaliwedi Lor. Pukul 12.51 WIB HP berdering, ternyata Direktur detaknews.com yang menelpon, beliau mengingatkan penulis untuk bisa datang ke balai desa kaliwedilor untuk melengkapi informasi mengenai pelaksanaan pemilihan kuwu desa kaliwedilor yang sudah dihimpun sejak awal pembukaan pendaftaran balon kuwu. Ketika penulis datang dengan alat perangnya, ternyata di balai desa masih sunyi senyap yaitu Pkl. 13.45 WIB. Ketika mengintip masuk ke dalam ruangan balai desa kaliwedi lor, akhirnya penulis mendapati beberapa panitia sudah berada di ruangan, yaitu Kasturi, S.Pd. selaku Ketua Panitia, Makjun selaku Sekretaris, dan Drs. Sutrisno selaku Ketua BPD. Ketika ditanya mengenai kapan acara dimulai, sambil melihat arlojinya beliau menjawab bahwa mestinya Pukul 13.00 WIB sudah dilaksanakan, namun panitia yang berjumlah 11 orang baru ada beberapa saja yang sudah standby di tempat. Menjelang Pukul 13.30 WIB panitiapun mulai berdatangan termasuk undangan dari unsur kepolisian, koramil, dan pihak kecamatan. Ketika berbincang dengan panitia untuk mengetahui jadwal kegiatan hari ini, panitia menyampaikan bahwa kegiatan hari ini hanya sekedar pengundian nomor urut saja, dan mengenai kabar akan adanya pawai dari masing-masing pendukung itu di luar dari kegiatan panitia, begitu yang disampaikan oleh Makjun selaku Sekretaris. Dari pihak kepolisian sendiri yang diwakilkan oleh Asikin juga menyampaikan masalah pawai dikembalikan lagi ke panitia perlu ada atau tidak, dan jika memang perlu maka dari pihak kepolisian akan menyiapkan dan menerjunkan pasukan untuk mengamankan jalannya pawai tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tak berapa lama hingar bingar mulai terdengar dari kejauhan, penulis segera bergegas ke jalan raya dan melihat dari kejauhan memang rombongan Muhammad Kaelani dikawal para cucuk [tim sukses] beserta massa yang dikerahkan lumayan cukup banyak, dengan menggunakan lensa tele penulis mulai melakukan bidikannya dari jarak sekitar 300 meter sehingga bidikan tersebut tanpa disadari oleh rombongan bahwa mereka sedang menjadi target bidikan. Rombongan Pendukung Muhammad Kaelani Selesai mengabadikan moment rombongan Muh. Kaelani penulis lanjutkan berpindah tempat ke rombongan Sudardi, karena memang rumahnya sebelah balai desa sehingga penulis langsung menghampiri kerumahnya, persiapan juga sudah tampak dan ketika penulis merangsek masuk, ternyata subardi beserta istri Sukecih, S.Pd. yang juga menjabat sebagai sekretaris desa masih dalam persiapan akhir sebelum meluncur ke balai desa. Penulis tak melepaskan moment tersebut dan segera mengabadikan moment berharga ini. Rombongan Sudardipun bergerak yang hanya melakukan perjalanan sekitar 200 meter, beda dengan rombongan Muh. Kaelani yang menempuh jarak sekitar 2 kilometer. Entah karena jarak tempuh yang dekat atau apa yel-yel yang dilakukan rombongan Sudardi tidak seramai yang dilakukan rombongan Muh. Kaelani, usut punya usut berdasarkan informasi yang kami dapatkan Sudardi memang tidak mengerahkan masa yang banyak.
Pengundianpun dilakukan setelah balon kuwu memegang gelas undian, dilanjutkan dengan menggoyang-goyang gelas undian dan membalikkannya, sehingga keluarlah klintingan kertas dari masing-masing gelas. Kertas pertama dari gelas undian yang dipegang oleh Muh. Kaelani dibuka oleh Sanari, S.Ag. dan ternyata berisi Angka 2 yang langsung disambut oleh pendukung Muh. Kaelani. Panitiapun segera menegaskan bahwa siapa yang menempati nomor urut 2 ditentukan oleh klintingan kertas yang satunya yaitu yang berisi nama calon kuwu, setelah dibuka perlahan muncullah nama Muh. Kaelani sehingga Panitia langsung menegaskan bahwa Nomor urut 2 adalah Moh. Kaelani, panitia kemudian mengambil sisa klintingan kertas yang masih ada di dalam gelas dan didapati Angka 1 dengan nama Sudardi. Bendera putih bertuliskan nomor akhirnya diberikan kepada masing-masing calon sekaligus ucapan selamat dari panitia dibarengi dengan teriakan pendukung dengan angka dan nama calon yang diusungnya. Kontan membuat suasana sangat memanas ditambah lagi ketika salah satu cucuk [tim sukses] Sudardi H. Nanan maju ke depan menghampiri Sudardi dan mengangkat bendera Nomor 1 sambil berteriak “Hidup Sudardi Nomor 1” yang langsung disambut teriakan para pendukung. Kondisi ini membuat suasana semakin panas, karena dari kubu Muh. Kaelani juga tak mau kalah, Muksin salah seorang pendukung Muh. Kaelani juga maju ke depan mengangkat bendera Nomor 2 dan berteriak “Hidup Nomor 2 !!!” dan langsung disambut oleh pendukungnya juga. Tak mau kecolongan, pihak panitia dan aparat keamanan segera menenangkan suasana dengan menghampiri para pendukung yang maju ke depan agar menjauh dari tempat calon masing-masing dan kembali ke posisi semula, penulis tak mau ketinggalan moment ini untuk mengabadikan kedua calon sambil memegang bendera masing-masing. Setelah suasana cukup kondusif, Kasturi, S.Pd. selaku ketua melanjutkan membacakan rute-rute yang harus ditempuh oleh masing-masing calon. Untuk calon dengan Nomor urut 1, Sudardi mendapatkan kesempatan untuk berjalan pertama dan mengambil rute wilayah Kaliwedi Lor terlebih dahulu, selang beberapa menit dilanjutkan dengan Nomor urut 2 Muhammad Kaelani dengan rute awal adalah wilayah Blok Mejasem. Adapun rute bisa dilihat di bawah ini:
Dokumentasi pawai Calon Nomor urut 2 Muhammad Kaelani :
Setelai Pawai Usai Satu jam setelai pawai selesai, penulis sengaja berkeliling desa kaliwedilor, dimulai dari blok mejasem, jalan olahraga, masuk ke beberapa gang dan jalan, ternyata uporia masih berlanjut karena di beberapa titik strategis warga masyarakat masih sibuk dengan pemasangan baliho, sticker, atas inisiatif masing-masing, namun rekor pemasangan baliho terbanyak adalah di Blok Mejasem.
Bagaimana Nomor Undian yang didapat? Penulis sempat berkunjung ke rumah masiing-masing calon, dan dari dua calon kuwu desa kaliwedilor, baik yang diutarakan langsung ataupun oleh beberapa orang cucuk, intinya kedua belah pihak tidak mempermasalahkan nomor urut berapapun undian yang didapat, apalagi pemilihan sekarang dengan langsung menempelkan photo calon sehingga resiko salah contreng sangat minim. Bagaimana dengan jumlah Hak Pilih? Menjelang maghrib, penulis masih sempat mampir ke balai desa kaliwedilor yang sedang dibersihkan setelah melaksanakan hajatnya, dan mendapati di ruang Administrasi Sugianto selaku sekretaris panitia, Ato (nama panggilan Sugianto) menyampaikan kepada penulis untuk hak pilih yang sudah tercatat sebanyak 3.474 (tiga ribu empat ratus tujuh puluh empat) dan ditambah cadangan sekitar 50 hak pilih.
Informasi ini bisa didapatkan di: www.bidikcamera.com www.detaknews.com www.kompasiana.com www.kandangmandiri.com www.kandangpulsa.com www.detakreformasi.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H