Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kuota Haji Mubazir, Cerita Lama yang Dianggap Biasa

8 Agustus 2019   20:21 Diperbarui: 9 Agustus 2019   07:38 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya kuota haji yang tak terpakai alias mubazir tiap tahun sebenarnya cerita lama, khususnya bagi teman-teman yang berkutat di industri wisata religi (baca: travel haji dan umroh).

Karena setiap tahun berulang, akhirnya dianggap biasa.

Padahal, antrian umat Islam tanah air yang hendak berhaji sangat panjang. Di Sulawesi Selatan, antriannya mencapai 39 tahun!

Seperti diungkapkan Dubes RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebril, ratusan kursi haji dibiarkan kosong setiap tahunnya. Pada tahun 2017, misalnya, hampir 1.000 kuota tak terpakai.

Masalahnya, sistem haji yang dibangun Kementerian Agama tidak bisa otomatis menggantikan calon jamaah haji yang batal berangkat pada tahun berjalan. Contohnya, tahun ini ada 520 orang batal berangkat (entah karena sakit atau sebab lain), sistem tidak bisa langsung menggantinya dengan calon lain dalam antrian.

Seorang teman di travel haji mengungkapkan, ini jadi salah satu pertimbangan Pemerintah Arab Saudi dalam merespon permintaan tambahan kuota oleh Pemerintah Indonesia. "Gimana mau ditambah kalau kuota tahun sebelumnya saja tidak terpenuhi," ungkapnya.

Dubes Agus mengangkat isu ini karena Presiden Jokowi menargetkan kuota kita bisa mencapai 250 ribu orang per tahunnya. Dengan kondisi banyak kuota tak terpakai, jelas sulit bagi Indonesia meyakinkan Pemerintah Arab Saudi.

Tahun ini, kuota Indonesia berjumlah 231 ribu jamaah setelah sebelumnya mendapatkan tambahan kuota 10 ribu jamaah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun