Bulan suci Ramadan telah tiba. Bagi para pebisnis, khususnya pemasar digital, bulan ini merupakan bulan jualan yang tidak boleh disia-siakan. Apalagi bulan puasa identik dengan bulan konsumtif.
Konsumsi rumah tangga, menurut data BPS, tumbuh 5,14% pada kuartal kedua tahun 2018, atau saat periode puasa dan lebaran berlangsung (year-on-year). Ini adalah pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi sejak 2016.
Pertumbuhan pesat juga terjadi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal kedua 2018 yang tumbuh hingga 5,27 persen (year-on-year). PDB atau GDB sendiri merepresentasikan nilai total penjualan dari semua barang dan jasa yang diproduksi dalam kurun waktu tertentu.
Baca juga: Puasa itu Susah!
Dan selama kurun waktu Ramadhan tahun lalu, pertumbuhannya tercatat paling tinggi sejak tahun 2013, seperti dilaporkan Google Indonesia dalam dokumen bertajuk "Wining Ramadan with Digital" yang dipublikasikan Januari 2019.
Konsumsi masyarakat terhadap makanan, otomotif dan produk fesyen meningkat, begitu juga kebutuhan terhadap produk lain seperti elektronik dan gejet.
Berdasarkan penggalian data-besar (big data) yang dilakukan Google, pencarian kata kunci mobil murah, doa, zakat, hingga tutorial hijab, meningkat dua hingga 10 kali lipat dibandingkan periode di luar Ramadhan.
Ini menunjukkan lonjakan minat masyarakat terhadap produk dan jasa terkait ibadah, kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sosial.
Baca juga: Uniknya Puasa Ramadhan
Google lalu mengidentifikasi penggunanya ke dalam lima kategori konsumen dengan karakter dan perilakunya masing-masing, berdasarkan apa yang mereka lakukan saat menikmati gadget di tangan.