Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pimpin Bank Indonesia, Perry Tancap Gas Kuatkan Nilai Rupiah

4 Juni 2018   12:39 Diperbarui: 25 Juli 2019   03:56 2038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur Bank Indonesia yang baru, Perry Warjiyo, dilantik di Mahkamah Agung, 24 Mei 2018. (tribunnews.com)

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada dalam rilisnya mengatakan, sentimen positif dari dalam negeri masih berlanjut dari dampak kenaikan suku bunga acuan BI dan sejumlah kebijakan yang akan diambil Perry seperti relaksasi rasio pinjaman (Loan to Value/LTV) untuk kepemilikan rumah.

3 langkah penting

Langkah menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate merupakan bagian dari tiga langkah penting yang diumumkan Gubernur Perry untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. 

Ketiga langkah tersebut adalah:

  1. Menjalankan mandatnya secara penuh dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan lima instrumen, satu instrumen pertama untuk menjaga stabilitas (pro stability), sedangkan empat instrumen berikutnya untuk pertumbuhan (pro growth). Kelima instrumen dimaksud adalah:
    1. Kebijakan moneter melalui kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar.
    2. Relaksasi makroprudensial.
    3. Mempercepat pendalaman pasar keuangan khususnya untuk pembiayaan infrastruktur.
    4. Pengembangan sistem pembayaran untuk strategi nasional ekonomi dan keuangan digital.
    5. Memperkuat akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
  2. Meningkatkan koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia untuk memperkuat stabilitas dan mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini, koordinasi akan difokuskan untuk memperkuat dan mempercepat perbaikan di sektor riil, baik untuk mendorong pertumbuhan maupun juga untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Selain itu, peningkatan koordinasi juga akan dilakukan Bank Indonesia bersama dengan OJK untuk memperkuat stabilitas sistem keuangan.
  3. Dalam jangka pendek, Bank Indonesia akan memprioritaskan langkah-langkah untuk stabilisasi nilai tukar rupiah yang mengalami tekanan dari eksternal pada beberapa waktu terakhir, khususnya sejak awal Februari. Bank Indonesia memandang kondisi ekonomi domestik cukup baik, tercermin dari inflasi yang terjaga, defisit transaksi berjalan yang terkendali, dan sistem keuangan yang tetap stabil, serta perbaikan ekonomi yang terus berlanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun