Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Benarkah Gontor Tolak Bantuan Sri Mulyani?

27 Mei 2018   03:42 Diperbarui: 27 Mei 2018   08:51 4567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Sri Mulyani memberikan ceramah di hadapan santri kelas 5 dan 6 Gontor. (gontortv)

Hari Jumat (25/5) lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor di Mlarak, Ponorogo. Keesokan harinya, muncul sebuah kicauan di Twitter dari akun bernama Mitrandhir yang menyebutkan bahwa Menteri SMI membawa cek dalam jumlah besar dan ditolak mentah-mentah oleh Kyai Pondok. 

Kicauan bertanda 'info valid' itu dilengkapi dengan foto Menteri SMI yang, di mata saya sebagai penggiat literasi digital, memperkuat tendensi @501garuda untuk menyerang sosok yang sedang dibidik. 

Saya cek jumlah pengikutnya tidak sampai lima ribu akun. Tapi kicauan tersebut mendulang lebih dari 1.500 interaksi, 160 di antaranya berupa percakapan antar-pengguna Twitter. Penyebabnya ada dua: tudingannya teramat seksi, melibatkan dua nama besar (Menkeu dan Gontor), dan banyak akun-akun berpengikut besar yang ikut menyebarkannya.

Menkeu Sri Mulyani memberikan ceramah di hadapan santri kelas 5 dan 6 Gontor. (gontortv)
Menkeu Sri Mulyani memberikan ceramah di hadapan santri kelas 5 dan 6 Gontor. (gontortv)
Apalagi dalam kicauan lanjutannya, Mitrandhir menuding Menkeu sedang mencoba membeli atau menyuap Gontor, tapi gagal total.

Benarkah tudingan vulgar tersebut?

Untuk memastikan kebenaran celotehan Mitrandhir, saya bergegas meminta konfirmasi ke pihak Kementerian Keuangan dan teman-teman yang mengajar di Gontor. Menurut Hanif Hafiz, salah seorang guru senior Gontor, apa yang ditulis oleh akun tersebut benar-benar bohong.

"Nggak benar sama sekali. Itu orang (maksudnya admin @501garuda) jelas terang-terangan memojokkan Gontor dan Pak Kyai Hasan," jawab Hanif.

Dokumentasi Gontor TV
Dokumentasi Gontor TV
Faktanya, Menkeu Sri Mulyani disambut hangat oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal. Setelah Tarawih, sebagaimana tradisi dalam menyambut tamu-tamu besar lainnya, Gontor menggelar acara "Silaturrahim dan Buka Puasa Bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor" di Balai Pertemuan Pondok Modern Gontor (BPPM). Acara ini disiarkan langsung oleh Gontor TV lewat Youtube.

Saat kunjungan menkeu, kebetulan hanya santri kelas 5 dan 6 (setingkat kelas 11 dan 12 SMA) yang masih ada di pondok. Santri kelas empat sampai kelas satu sedang libur panjang selama 50 hari, mulai dari 10 hari sebelum Ramadhan sampai 10 hari Syawwal nanti. Bu Menteri "beruntung" masih bersua dengan siswa kelas akhir yang hari ini menjalani wisuda kelulusan untuk kemudian balik ke rumah masing-masing.

Usai memberikan sambutan dan semangat belajar untuk para siswa, ada acara penyerahan bantuan untuk peningkatan sarana dan prasarana pondok. Penyerahan bantuan itu disaksikan oleh semua hadirin, termasuk SMI yang berkunjung ke Gontor bersama suaminya, Tonny Sumartono, dan Sekjen Kementerian Keuangan Hadiyanto.

Pak Hasan membacakan kesan dan pesan Sri Mulyani yang baru saja ditulis di kertas berbingkai. (gontortv)
Pak Hasan membacakan kesan dan pesan Sri Mulyani yang baru saja ditulis di kertas berbingkai. (gontortv)
Buat pondok dan para santri, rangkaian acara kunjungan tamu seperti itu sudah biasa. Saat saya nyantri di Gontor pun, banyak sekali tamu besar dan pejabat dari dalam dan luar negeri silih-berganti mendatangi pondok, memberikan sambutan di hadapan santri, lalu memberikan bantuan untuk pembangunan pondok. 

Setelah memberikan sambutan, Sri Mulyani menuliskan kesan dan pesannya selama berkunjung ke Gontor, lalu tulisan tangan dalam bingkai itu dibacakan oleh Kiai Hasan. Setelah itu, kedua belah pihak saling memberikan cenderamata berupa plakat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan dari dua perusahaan, yaitu dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebesar Rp 150 juta dan dari PT Penjaminan Insfrastruktur Indonesia sebesar Rp 100 juta. 

Pak Hasan dan Pak Syamsul menerima secara simbolis bantuan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. (gontortv)
Pak Hasan dan Pak Syamsul menerima secara simbolis bantuan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. (gontortv)
Bantuan untuk pembangunan pondok itu diserahkan langsung oleh pimpinan perusahaan dan diterima dengan baik oleh Pak Hasan dan Pak Syamsul, disaksikan oleh Menkeu dan para santri.

Setelah itu acara selesai. 

Gontor selama ini sangat terbuka dengan bantuan dari luar, sepanjang diberikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pondok. Acara penyerahannya pun dilakukan secara terbuka, dilakukan di hadapan para santri, sebagai bagian dari pendidikan untuk mereka.

Bantuan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. (gontortv)
Bantuan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia. (gontortv)
Mungkinkah ada acara penyerahan cek lanjutan seusai acara di BPPM? Sulit membayangkan seorang tokoh bertamu ke Gontor, memberikan bantuan diam-diam atau hanya diketahui oleh Pimpinan Pondok. Apalagi dibumbui dengan berita penolakan dan 'diceramahin habis-habisan'.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti juga menegaskan bahwa tudingan itu tidak benar sama sekali. 

"Itu fitnah. Fitnah besar buat Bu Menteri," tegas Frans.

Dia membantah Menkeu membawa cek dalam jumlah besar ke Gontor. Frans mengaku tidak habis pikir dengan adanya serangan terhadap Menteri Sri Mulyani. Pihaknya masih mencari tahu sosok di balik akun penyebar fitnah tersebut.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun