Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada Polisi, Para Pengendara Motor Ini Putar Balik di Ruas Busway

19 April 2016   20:38 Diperbarui: 26 April 2016   10:53 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan santainya, rombongan pengendara sepeda motor ini melawan arus agar bisa keluar dari ruas Busway (@iskandarjet)

Saya geleng-geleng kepala menyaksikan aksi mereka, Selasa pagi (19/4). Begitu keluar dari terowongan Kebayoran Lama ke arah Permata Hijau, beberapa pengendara sepeda motor yang menerobos jalur khusus bis TransJakarta terlihat sedang berbalik arah. Saya langsung menebak, di depan sana pasti ada polisi yang sedang menilang penerobos Busway.

Jalan di depan kampus Binus Simprug ini memang selalu macet karena ada pertigaan Simprug Garden yang menghambat laju kendaraan. Setelah melewati kemacetan, barulah saya melihat tiga orang polisi sedang menilang dua motor dan dua mobil. Lokasi tilang berada persis di atas jembatan layang jelang lampu merah Permata Hijau.

[caption caption="Mereka beramai-ramai keluar ruas Busway karena di ujung sana polisi sedang menilang para penerobos Busway. (@iskandarjet)"]

[/caption]Saya berhitung, jarak dari depan kampus Binus yang menjadi titik awal jalur Busway (dan tempat motor keluar jalur) ke lokasi tilang sekitar 1,2 kilometer. Artinya, pesepeda motor yang berada di urutan belakang harus menempuh jarak satu kilometer lebih, melawan arah jalan, agar bisa terbebas dari cengkeraman polisi. Motor-motor yang masuk belakang sudah pasti ikut putar arah begitu melihat motor di depannya berbalik arah.

Tidak tak lama setelah kelompok pertama penerabas jalan ini berlalu, dua mobil dan beberapa motor kembali memasuki Busway. Dan seperti mudah ditebak, dua mobil itu kena tilang polisi, sedangkan motor-motor di belakangnya berbalik arah, ngacir melawan arus sejauh satu kilometer lebih ke titik awal ruas Busway. Mungkin setelah itu masih ada kelompok peseda motor lainnya yang melakukan aksi yang sama dengan tujuan yang sama: Ogah ditilang polisi! 

[caption caption="Di atas jembatan layang ini polisi sedang melakukan razia sepeda motor dan menilang penerobos Busway. (@iskandarjet)"]

[/caption]

Gak kebayang kalau pada saat mereka berbalik arah ada bus yang sedang lewat dalam kecepatan tinggi atau sedang menurunkan penumpang di halte depan kampus. Motor-motor itu boleh jadi tetap nekat nyempil di sisi kiri bus agar bisa keluar dari jalur yang sekarang sudah ditutup dengan pembatas setinggi setengah meter itu.

[caption caption="Tanda bulat-bulat biru pada peta menggambarkan jejak lawan arus terjauh yang dilakukan oleh pengendara motor. (@iskandarjet)"]

[/caption]Dulu, waktu pembatas Busway masih setinggi mata kaki, motor-motor akan dengan bebas melintasi pembatas begitu ada polisi berjaga di depan. Sekarang, jalur TransJakarta lebih steril karena pembatasnya dibuat lebih tinggi dan lebih panjang.

Tapi buat pesepeda motor di Jakarta, pembatas tinggi yang membentang panjang mengamankan Busway itu seakan tidak ada artinya. Mereka bisa berbalik arah agar terhindar dari polisi.

Ini videonya:

[embed width="506" height="285"]http://www.youtube.com/embed/cLJ5aw8be1Q[/embed]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun