Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Serba Kilat di Lajur Cepat Rombongan Presiden (#KunkerPresiden 6)

31 Desember 2015   19:33 Diperbarui: 1 Januari 2016   09:39 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu Siaga

Kondisi di lapangan memang serba cepat dan siaga. Serba tentative dan dadakan. Apalagi dalam sehari, presiden memiliki sedikitnya empat acara di empat lokasi yang berbeda—dan berjauhan. Sehingga semua yang masuk dalam rombongan harus terus berada dalam barisan, dalam arti benar-benar sudah berada di mobil sebelum mobil presiden berangkat, atau ditinggal begitu saja.

Peringatan ‘akan ditinggal’ itu sempat diucapkan oleh Budi, salah seorang staf Biro Pers Istana, saat kami berada di tengah-tengah acara Perayaan Natal Nasional 2015. Kondisi lapanganlah yang membuat kami harus lebih waspada dari biasa.

Bayangkan, lokasi acara berada di dalam tenda besar bersama sekitar 10 ribu orang yang berkumpul memadati areal yang disediakan di alun-alun rumah dinas gubernur. Untuk bisa balik ke mobil yang stand by di belakang panggung utama, saya dan teman-teman harus berjalan cukup jauh melewati sisi kiri tenda, melewati banyak barisan kursi yang berjajar tanpa ujung.

“Nanti kalau sudah pembacaan doa, kita siap-siap ke mobil ya. Karena dari sini kita langsung ke bandara, kalau tertinggal terpaksa ditinggal,” kata Mas Budi. Setelah itu, saya tetap berada di tempat para wartawan televisi menempatkan kamera-kamera mereka untuk merekam acara di atas panggung sana.

Dan benar saja. Saya dan rombongan wartawan istana sudah bergerak ke belakang panggung meskipun acara belum selesai. Acara yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin siang, yaitu pentas qosidah dari pengajian setempat, terpaksa saya tinggalkan. Padahal tangan sudah gatel ingin mengabadikan aksi mereka di atas panggung.

[caption caption="Blogger dan wartawan yang ikut Rombongan Presiden sedang menunggu di dekat mobil, bersiap menuju titik kunjungan berikutnya. (@iskandarjet)"]

[/caption]Tak lama menunggu di dekat mobil, Presiden dan Ibu Negara sudah menuju mobil untuk kemudian pergi meninggalkan lokasi perayaan. Dari situ, rombongan mampir ke SMUN 1 Kupang untuk menghadiri acara bakti sosial tim relawan Jokowi. Sejak tiba di sekolah itu, presiden terlihat sudah bergegas, sehingga saya pun terus waspada mengikuti pergerakan rombongan.

Saat presiden menyampaikan sambutan singkat, beberapa wartawan sudah merapat ke mobil. Saya lilhat mobil RI1 sudah disiapkan untuk segera membawa orang nomor satu ini ke bandara.

Sekitar pukul 17.30, rombongan sudah tiba di bandara El Tari. Semua orang yang masuk dalam daftar bergerak bersama presiden menuju pesawat kepresidenan yang sedari tadi menunggu kedatangan kita. Tidak ada lagi acara duduk-duduk atau basa-basi. Semua obrolan penting bersama presiden berlangsung sambil jalan cepat menuju pesawat. Setelah itu, Presiden dan Ibu Negara masuk pesawat masuk lewat pintu, sementara anggota rombongan lainnya masuk lewat pintu belakang.

Setelah semua siap, pesawat langsung bergerak maju menuju lintasan terbang. Dan, berhubung di bandara itu hanya ada satu pesawat yang akan terbang, pesawat sudah meninggalkan landasan dalam hitungan menit. Tanpa harus mengantri dengan pesawat lain, ataupun berputar-putar mencari jalur terbang.

Saat berada di dalam pesawat, badan ini sudah berada dalam kondisi letih maksimal. Baju batik lengan panjang yang saya kenakan sudah begitu lengket dan bau. Saya lalu melihat ke sekeliling, ke 42 kursi kelas ekonomi yang terisi oleh penuh oleh Paspamres, Protokoler Presiden, Biro Pers Istana dan para wartawan. Saat pramugari menawarkan handuk basah ke setiap orang, mereka menerimanya dengan penuh senyum, lalu langsung menghilangkan bercak lelah yang menempel di leher dan wajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun