Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Serba Kilat di Lajur Cepat Rombongan Presiden (#KunkerPresiden 6)

31 Desember 2015   19:33 Diperbarui: 1 Januari 2016   09:39 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir Terputus

Boleh dibilang, Senin (28/12) sore itu, saya mulai terbiasa dengan pergerakan serba cepat Rombongan RI1. Ini adalah hari terakhir kunjungan presiden ke NTT dengan agenda terakhir perayaan Natal Nasional 2015—sebagaimana tertulis dalam rilis yang disebarkan Biro Pers Istana ke anggota rombongan dari wartawan dan blogger.

Sepanjang perjalanan menuju lokasi Natal Nasional, sempat beredar kabar presiden akan mampir dulu ke lokasi bakti sosial di SMUN 1 Kupang yang diadakan oleh relawan Bara JP. Tapi rencana sisipan itu ditunda karena sebentar lagi jam tiga. Rombongan langsung menuju Halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT—lokasi Natal Nasional.

Langkah serba cepat ini saya rasakan pertama kali sesaat presiden menginjakkan kaki di Terminal VIP, Bandara El Tari, sehari sebelumnya (Minggu, 27 Desember 2015). Tak lama setelah rombongan berada di dalam terminal, saya dan Mas Gapey, dua Kompasianer yang mendapat kesempatan pertama meliput kegiatan presiden ke daerah, sudah bergerak cepat menuju mobil wartawan yang posisinya berada di urutan paling buncit iring-iringan kendaraan.

Setelah presiden siap di dalam mobilnya, rombongan langsung melaju ke lokasi peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Oelpuah, Kupang Tengah, yang berjarak 15 kilometer dari bandara.

Saat mau keluar bandara, sebuah mobil polisi setempat sempat menutup lajur kami sehingga mobil wartawan terputus dari rombongan. Untung anggota rombongan yang berada di mobil tepat di depan memberi instruksi tegas agar mobil wartawan dibiarkan lewat.

“Ayo pak, maju pak, cepat pak!!”

Teman-teman wartawan menyemangati supir agar terus tancap gas menempel buntut iring-iringan presiden. Karena kalau sampai tertinggal, keistimewaan akses jalan tanpa hambatan yang melekat pada rombongan akan sirna—dan kami akan tiba lebih lama dari yang diharapkan.

Alhamdulillah agenda presiden pertama yang saya ikuti itu berjalan lancar. Rombongan tiba di lokasi pukul 16.50 WITA dan acara langsung dimulai. Setelah acara peninjauan PLTS usai, tim wartawan diarahkan untuk bergegas ke mobil duluan, lantaran mobil presiden rencananya akan merapat mendekati lokasi peninjauan PLTS. Karena kalau tidak segera stand by di mobil, bisa-bisa ditinggal rombongan.

Di hari kedua, rombongan sudah meninggalkan hotel jam delapan pagi, langsung menuju ke bandara untuk kemudian bertolak ke Kabupaten Belu untuk mengikuti dua agenda, yaitu peresmian Bendungan Rotiklot dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Jalan Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste, untuk kemudian bergeser sedikit menuju gerbang perbatasan Indonesia-Timor Leste di desa Mota’ain.

[caption caption="Mobil-mobil sudah "stand by" saat Presiden masih menyimak paparan saat meninjau pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Jalan Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Senin (28/12). (@iskandarjet)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun