[caption caption="Empat orang panitia sedang memindahkan tenda kerucut di halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT. (@iskandarjet)"][/caption]
Gempita persiapan menyambut Jokowi terasa kuat sepanjang gladi resik Perayaan Natal Nasional 2015 di halaman Rumah Jabatan Gubernur NTT, kemarin (27/12) pagi. Tapi gempitanya bukan pada penyambutan presiden seperti yang terjadi di bandara, melainkan pada persiapan mensukseskan rangkaian acara demi acara.
Saat melihat persiapan dan gradi resik, saya melihat banyak kesibukan di sana. Ada rombongan anak muda yang akan menyuguhkan tari merah putih, ada kelompok kecil qosidah yang sedang berkumpul di tenda kerucut, dan yang bikin ramai tentu saja rombongan 1000 orang paduan suara dari berbagai daerah di NTT.
Alat musik khas NTT seperti Sasando dan sejenis Tifa juga nampak terlihat di antara seliweran panitia, Paspamres petugas Protokoler Istana dan aparat keamanan setempat.
[caption caption="Sekelompok pemain Sasondo bersiap melakukan gladi resik mengiringi paduan suara. (@iskandarjet)"]
Saya menangkap rona ceria dan senang di hampir setiap wajah di bawah tenda seluas 5.270 meter persegi. Termasuk di antara peserta paduan suara yang berasal dari kampus, sekolah dan gereja se NTT.
"Senang karena besok adalah perayaan kelahiran Yesus bersama. Besok juga ada presiden di sini," kata Anjas Wolodiri dari Gereja Baitel Nunhila, Kupang.
[caption caption="Gusto (kiri) dan Anjas. (@iskandarjet)"]
Saat diminta ikut memeriahkan perayaan besok, Gusto juga mengaku senang. Untuk persiapan bernyanyi bersama siang nanti, mahasiswa semester tiga Fakultas Teologi Universitas Kristen Kertawacana ini sudah latihan sebanyak tiga kali pada tanggal 19, 21 dan 26 Desember lalu.
"Nanti kita akan nyanyi empat lagu, salah satunya Es Kaubele, lagu khas Timur Tengah Utara," jelas Gusto.
Berikut foto-foto persiapan yang saya abadikan kemarin:
[caption caption="Pintu masuk ke areal perayaan Natal Nasional 2015. (@iskandarjet)"]
