Nah, dengan memaklumi kondisi di atas, semestinya pemerintah sudah harus bergerak cepat. Lembaga sensor tidak bisa hanya memblokir situs ini situs itu. Mereka harus menemukan cara agar bisa segera memberangus konten porno di media sosial dan memblokir akun-akun penyebar pornografi.
Kalau mentok, ya apa boleh buat, media sosial itu harus diblokir, sebagai peringatan untuk pemiliknya agar segera membereskan konten-konten di dalamnya. Toh sekarang semua pemilik media sosial terkemuka mulai dari Youtube, Facebook sampai Twitter sudah hadir di tanah air.
Mengapa mereka buka kantor di sini? Karena Indonesia pasarnya besar, Bung! Makanya mumpung pasar kita seksi di mata mereka, yuk naikkan posisi tawar agar kita tetap bisa melindungi anak-anak dari konten porno yang menyebar di media sosial yang mereka buat.
Jangan terlena hanya menyensor website-website porno dan putus asa menghadapi serbuan porno lewat media sosial, khususnya Twitter dan Tumblr. Kalau sungguh-sungguh, pasti ada cara agar dua media sosial itu bisa tetap diakses dari Indonesia tapi juga terbebas dari konten porno.
Kalau memang tidak ada lagi jalan untuk memblokir konten porno di dalamnya, masyarakat Indonesia harus mendukung langkah pemerintah menutup rapat-rapat akses ke media sosial yang membebaskan konten porno beredar di dalamnya. Toh ini bisa jadi pemantik buat anak bangsa membuat media sosial yang lebih sehat—persis seperti Cina yang dengan hebat membangun jejaring sosial sendiri karena punya modal penduduk populasi yang besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H