Tokoh malam itu adalah Gedung Asia Afrika, bendera-bendera anggota KAA, poster-poster dan materi promosi luar-ruang KAA, termasuk poster Nelsen Mandela dan Soekarno yang dilengkapi dengan slogan-slogan dan kutipan-kutipan yang menjiwai persatuan dua benua.
Warga Bandung, dan juga saya beserta keluarga, tak mau melewatkan kesempatan foto-foto di depan Gedung Asia Afrika. Bahkan ada seorang ibu yang antusias memotret anaknya bersama sekawanan empat polisi yang sedang berjaga. Media televisi juga beredar di beberapa titik, menyiarkan kehebohan ke seluruh penjuru Tanah Air.
Ridwan Kamil beserta jajarannya tahu betul besarnya arti KAA buat Kota Bandung. Pemkot tidak mau melewatkan kesempatan saat seluruh mata di dunia tertuju ke sini, ke kota kreatif ini. Bandung berbenah, banyak hal dilakukan untuk KAA.
Jembatan penyeberangan alun-alun dipercantik dengan ornamen yang ciamik. Air mancur di simpang lima dibongkar, diganti dengan tugu Konferensi Asia Afrika berisi nama-nama negara anggota. Saking semangatnya Kang Emil, sampai-sampai dia dikira presidennya... ;)
[caption id="attachment_412078" align="aligncenter" width="576" caption="Narsis Bareng Polisi Necis (iskandarjet)"]
Begitu tiba di alun-alun, suasana masih ramai. Saya lalu mengambil jalan memutar, memarkir kendaraan untuk bisa ikut bergabung dengan warga Bandung di jalan Asia Afrika. Anak-anak senang, meskipun belum banyak yang mereka tanyakan seputar peristiwa bersejarah ini.
Saya yakin, Kota Bandung akan tambah ramai besok. Apalagi aktivitas harian sudah diliburkan. Demi kesuksesan hajatan besar kelas dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H