Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Blogger Biasa di Tahun Pertama Kompasiana

22 Oktober 2013   12:31 Diperbarui: 22 Oktober 2015   08:49 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13676912911380187432

Saya masih ingat apa yang muncul di layar mas Core, penggawa desaigner KOMPAS.com, saat dia sedang merancang tampilan awal Kompasiana, Juli 2008.

Keren banget, gumam saya ketika melihat-sekilas dominasi warna biru agak tua yang menjadi latar Kompasiana. Setelah itu, selesai.

Saya kembali ke meja kreatif untuk menyelesaikan tugas-tugas copywriting seperti membuat teks untuk iklan atau membuat artikel untuk advertorial. Semua dibuat berdasarkan kebutuhan klien. Di kala senggang, saya meluangkan waktu untuk mengotak-atik tampilan dan widget blog saya di Wordpress.

Waktu itu adalah masa-masa penuh semangat ngeblog karena, untuk pertama kalinya, saya sukses membeli domain dan menyewa hosting. Sehingga aktifitas ngeblog yang sebelumnya hanya seputar posting tulisan dan foto, berkembang menjadi bagaimana menata dan mengatur tampilan blog. Apalagi domainnya domain sendiri, sehingga lebih enak berekspresi.

Saya memang sudah ngeblog sejak 2007, saat masih bekerja sebagai senior consultant di perusahaan kehumasan iPower. Ngeblog seakan menjadi jalan keluar buat menyalurkan hobi menulis yang terasah pertama kali saat menjadi wartawan kampus di Pondok Modern Gontor. Walaupun baru duduk di kelas tiga setingkat SMP, saya sudah belajar menulis artikel dan berita dari wartawan senior sekaliber Parni Hadi.

Di tahun 2007, saya masih ingat sebuah obsesi dan keinginan. "Enak ya kalau kita bisa punya blog yang isinya ditulis oleh banyak orang. Jadi isinya lebih kaya dan beragam!" Mimpi dalam hati itu membersit sambil tangan ini mencoba mengundang beberapa orang untuk gabung ke blog saya di Wordpress. Hasilnya: Nol.

Ya iya lah, siapa juga yang mau gabung ama orang biasa seperti saya... Saya mencoba membahagiakan diri sendiri yang terlanjur punya obsesi.

Nah, ketika melihat tampilan Kompasiana di komputer mas Core, obsesi itu muncul lagi. Tapi saya mencoba mengabaikannya, karena sama sekali tidak terlibat dalam proses pembuatan website maupun penanganan kontennya. Setelah website nya jadi, produk ini dikelola oleh kang Pepih Nugraha selaku Community Managing Editor KOMPAS.com yang diberi tugas mengelola komunitas online.

Dibantu oleh dua orang staf admin perdananya, Nurulloh dan Robert Januar, Kompasiana beroperasi sebagai sebuah blog jejaring milik jurnalis Kompas dan grupnya. Saya kurang ingat bagaimana sampai akhirnya punya akun sendiri di Kompasiana. Padahal waktu itu saya bukan jurnalis di perusahaan ini, bukan juga orang redaksi. Hanya karyawan biasa (dengan pengalaman jurnalistik di sekolah dan Republika), tepatnya karyawan baru yang belum jelas status kekaryawannya, berhubung saya masuk ke KOMPAS.com sebagai copywriter sementara (temporary) selama 6 bulan.

Tapi yang saya ingat adalah pesan senior di Divisi Kreatif yang mengarahkan saya untuk ngomong ke Kang Pepih dalam rangka minta kamar tadi. Singkat cerita, jadilah sebuah akun di iskandarjet.kompasiana.com. Dan saya pun bisa ngeblog di Kompasiana bersama para penulis terpilih lainnya.

Bagaimana perasaannya? Senang aja. Menjadi bagian dari komunitas eksklusif yang tulisannya bisa nampang berlama-lama di halaman muka Kompasiana. Pembacanya waktu itu jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan blog pribadi saya yang nyaris seperti kuburan--yang baru terlihat ada orang di dalamnya setelah saya menyebar undangan untuk berkunjung ke situ. Apalagi yang nulis di Kompasiana baru segelintir orang. Blogger-blogger hebat yang diundang dan dibuatkan akun di Kompasiana terlihat masih menahan diri untuk berbagi dan berinteraksi. Entah apa sebabnya.

Waktu berlalu, menu "Public Blogger" pun ditambahkan, dan jumlah penulis semakin bertambah seiring semakin banyaknya yang tertarik ikut ngeblog sebagai "Public Blogger". Ruang untuk publik ini dibuka tanggal 22 Oktober 2013 (hari ini, hari ultah Kompasiana), melibatkan Kompasianer Prayitno Ramelan seperti pernah saya ulas di sini.

Lucu juga ya kalau mengingat-ingat istilah ini. Yang namanya blogger kan ya masyarakat umum, jadi kenapa harus ada istilah Public Blogger? Hehehe.. Harap maklum, soalnya Kompasiana di tahun pertamanya memang bukan jejaring blog untuk umum. Tapi dibuat untuk menyalurkan semangat ngeblog wartawan Kompas dan insan media di grup Kompas Gramedia lainnya, plus orang-orang pilihan.

Setelah masyarakat umum bisa ikut ngeblog di Kompasiana, suasana jadi semakin ramai dan terus bertambah ramai. Artikel dari orang-orang pilihan tetap tidak terlihat beredar. Pun wartawan KG lainnya. Sistem pra-moderasi (tulisan tayang setelah dibaca dan disetujui oleh Kompasiana) membuat admin bertambah sibuk dan harus membuka mata lebih lebar. Istirahat sedikit berarti memperpanjang daftar tulisan dalam antrian, memperbanyak jumlah blogger yang menunggu artikelnya ditayangkan.

Saya menulis sekian banyak artikel, mayoritas berbau politik dan sosial. Ada tulisan baru, beberapa pindahan dari blog di Wordpress maupun Blogspot. Saya menutup tahun pertama di Kompasiana dengan tulisan berjudul "Sepasang Sepatu untuk Mantan Presiden Paling Tercela" yang didedikasikan untuk George W Bush, mantan presiden paling dicela sepanjang sejarah demokrasi AS.

Setelah ini, saya akan bercerita perjalanan di tahun kedua dan semangat yang saya tanamkan dalam membangun "New Kompasiana", sebuah Media Warga tempat kerumunan berita, opini dan fiksi dari kerumunan masyarakat (crowdsourcing news and opinions website). Dan bagaimana saya mengusulkan, menggelar dan mengisi pelatihan blogshop (blogging workshop) untuk pertama kalinya di tahun 2009.

Selamat ulang tahun yang kelima untuk Kompasiana!

Baca juga:

* Keterangan foto: Tampilan Pertama website Kompasiana. (Kompasiana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun