Nah, mumpung kamu semua sudah mengenal betul sosok Afriani, mari untuk tidak melupakan sosok yang mematikan ini. Mari kita ingat betul dia. Setidaknya sampai tiba satu malam nanti, ketika bulan purnama bersinar penuh, dan kamu berubah wujud menjadi anak dugem. Terus ingat sosoknya sampai sinar bulan benar-benar sirna dan kamu kembali berubah menjadi anak sekolah atau anak kampus atau anak kantoran (atau apapun wujudmu yang asli).
Silakan saja kamu teruskan dunia gemerlap malammu itu dengan minuman keras dan (sedikit) narkoba. Tapi dengan dua syarat. Jangan pernah berfikir kamu akan aman selamanya dari polisi narkoba. Dan jangan pernah takabbur kamu tidak akan bernasib sial seperti Afriani.
Tapi buat kamu anak gaul yang belum cukup gaul untuk menjadi anak dugem, atau belum punya cukup alasan untuk bergaul dengan mirasantika, saya sarankan jangan pernah menapaktilasi petualangan malam Afriani dan kawan-kawannya menjelang hari naas itu tiba. Jangan pernah minum minuman keras. Jangan pernah coba-coba pakai narkoba.
Karena kalau kamu nekat berubah wujud, bisa jadi kamu hanya akan mengulang tragedi berdarah tersebut dan memaksa saya membuat catatan ini untuk kedua kalinya--dengan namamu tercantum jelas di judul artikel.
Coba bayangkan. Kalau tragedi itu terjadi lagi dan kamu yang ada di balik kemudi Xenia, berapa banyak orang yang akan kamu kecewakan hanya karena pengaruh mirasantika. Berapa luas masa depan yang kamu robohkan hanya demi kesenangan semalam.
Untuk Afriani, anggaplah ini semua sebagai cobaan terakhir bagimu. Kamu masih muda. Belum juga menginjak 30 tahun. Jalanmu masih panjang. Tetaplah barjiwa besar dan berfikiran positif dalam menghadapi hidup dengan kebanggaan yang akan kamu miliki usai berakhirnya masa hukuman nanti.
Banyak hal positif yang bisa kamu lakukan selain jadi anak gaul dan anak dugem. Banyak kebaikan yang bisa kamu ukir sepanjang hidupmu. Kamu terlahir untuk memberi manfaat bagi banyak orang. Yakinilah itu!
Dan, oh, tunggu dulu. Bukankah sebelum kuliah dulu kamu sempat aktif sebagai anak karang taruna? Hidupkanlah sisi baikmu itu. Saya yakin itu masih ada pada dirimu.
Tetap semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H