Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Kata "Posting", Mengeposkan dan Kantor Pos

6 Maret 2015   16:52 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:04 2555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu kosakata yang sering membuat kita terbata-bata adalah kata “post”. Istilah posting tenar seiring semakin banyak warga internet (netizen) yang aktif ngeblog—sebuah pakem baru yang muncul sejak penyedia layanan blog gratisan Wordpress dan Blogspot mendunia.

Ketika Anda sedang ngeblog, ada beberapa kata kerja yang digunakan untuk menggambarkan aktifitas tersebut. Ada kata “menulis” (writing) yang berarti mengetik langsung di blog. Ada kata “menayangkan” (publishing) untuk menggambarkan kegiatan menayangkan konten yang selesai dibuat. Ada juga kata “menyerahkan” (submiting) yang berarti memasukkan konten ke dalam mesin untuk kemudian dimunculkan di situs web.

Tapi dari sekian istilah di atas, tidak ada yang bisa memberikan gambaran yang lebih pas dibandingkan kata “posting” yang berarti menempatkan konten ke dalam situs internet. “Posting” terbaca sebagai sebuah aktifitas yang menggabungkan tiga kata “menulis”, “menayangkan" dan “menyerahkan”. Begitu sebuah konten ditempatkan ke dalam blog, maka semua proses yang dibutuhkan akan berjalan secara otomatis, karena mesin di dalamnya memang dirancang untuk itu: Menampilkan apa yang kita masukkan.

Pertanyaannya: apa bahasa Indonesianya “Posting”? Banyak orang memilih menggunakan kata “posting” karena tidak menemukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Dan tidak sedikit yang memilih untuk menyerap kata itu apa adanya.

Sebenarnya, bahasa Indonesia mengenal kata “pos” yang diserap dari kata “post”. Artinya, kata “posting” sudah lama diserap ke dalam bahasa Indonesia. Tapi mengapa kata itu sulit untuk digunakan dalam aktifitas ngeblog?

Masalahnya ada pada rasa bahasa dan bagaimana kata “post” sudah terlalu lama digunakan untuk kegiatan korespondensi yang melibatkan kantor pos, perangko, amplop, surat dan sejenisnya. Ada jarak psikologis yang terbentuk pada kata tersebut. Bahkan ketika aktifitas surat-menyurat digantikan dengan surat elektronik dan percakapan digital, kata “Pos” masih dianggap bagian sakral dari “Kantor Pos”. Termasuk kata “mengeposkan” yang memiliki arti: “memasukkan surat ke kantor pos atau kotak pos untuk dikirim melalui pos”.

Sebenarnya, kalau kita cermati lebih lanjut, kata “Post” memiliki makna dasar menempatkan atau tempat. Dan untuk makna tersebut, kita tidak hanya mengenal Kantor Pos, tapi juga mengenal banyak bangunan-bangunan kecil yang dinamai sebagai “Pos 1”, “Pos 2”, “Pos Depan” dan seterusnya.

Jadi, kata “posting” atau “mengeposkan” memiliki arti menempatkan. Bukan hanya surat, tapi benda apapun. Kebetulan, di Indonesia kata pos ‘dimonopoli’ oleh kantor pos sehingga penggunaannya selama ini sebatas pada aktifitas surat-menyurat. Tapi sebenarnya orang pun bisa diposkan atau ditempatkan ke satu daerah. Termasuk artikel, termasuk foto, termasuk apa saja.

Oleh karena itu, tidak ada yang salah jika kata “posting artikel di blog” dialihbahasakan menjadi “mengeposkan artikel di blog”.

Bagaimana menurut Anda?

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun