[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Dong Nguyen (Maika Elan/Rolling Stone)"][/caption] Kamu pasti sudah pernah mendengar nama programmer asal Hanoi, Vietnam, ini. Berkat permainan Flappy Bird yang dia buat tahun lalu, Dong Nguyen mendadak kaya dan terkenal. Tapi pria pendiam itu memilih membunuh burung mainannya dan membiarkan orang lain membuat banyak sekali burung tiruan. Orang pun tambah penasaran dengan pria 28 tahun ini. Banyak yang ingin mengenal sosoknya dan, yang lebih penting dari semua itu, mengetahui alasan di balik penutupan Flappy Bird yang sudah dimainkan oleh lebih dari 50 juta orang sedunia. Seperti kita ketahui, Nguyen (baca: Nwin) termasuk orang yang irit bicara. Pembuat game itu terkesan frustasi dengan tekanan yang dia hadapi pascameledaknya Flappy Bird secara viral. Antara tidak siap menyongsong kesuksesan atau tidak ingin menghadapi kemungkinan gugatan, dalam hal ini Nentindo, yang desain pipa hijaunya digunakan oleh Nguyen. Gosip pun menyebar cepat. Nguyen mau bunuh diri. Nguyen diancam akan dibunuh. Nintento akan menggugat Nguyen. Dan banyak lagi. Apalagi dia memilih untuk tidak banyak bicara, sehingga dugaan orang atasnya seakan sebuah cerita yang diamini kebenarannya. Di Twitter sendiri, hanya ada tiga potong pernyataan yang dibuat oleh putra pasangan penjual komputer dan PNS ini. Dan itu justru membuat orang tambah penasaran.
I am sorry 'Flappy Bird' users, 22 hours from now, I will take 'Flappy Bird' down. I cannot take this anymore. — Dong Nguyen (@dongatory) 8 Februari 2014
It is not anything related to legal issues. I just cannot keep it anymore. — Dong Nguyen (@dongatory) 8 Februari 2014
I also don't sell 'Flappy Bird', please don't ask. — Dong Nguyen (@dongatory) 8 Februari 2014
Sampai akhirnya, Contributing Editor untuk Rolling Stone berhasil melakukan wawancara eksklusif pertama dengan Nguyen di Hanoi. David Kushner mengupas sosok Nguyen dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dan mengungkap alasan sesungguhnya di balik ‘aksi gila’ Nguyen menutup lumbung emas bernilai 50 ribu Dollas AS per hari! Kepada Kushner, Nguyen menceritakan bagaimana iPhone memotivasi dirinya untuk membuat aplikasi permainan lewat layar sentuh yang digandrungi banyak orang. Lelaki yang baru saja membuat paspor itu juga menceritakan apa yang dia alami saat menjadi sorotan media di negaranya, mulai dari koran sampai televisi. Dia benar-benar orang biasa yang melejit dalam waktu singkat. Bahkan orang tuanya baru tahu bahwa anaknya adalah seorang pembuat game saat media menjadikan dirinya berita utama. Tapi di atas itu semua, Nguyen nampaknya berhasil mengambil hikmah dalam perjalanan hidupnya. Dan dia pun bertekad untuk tetap membuat aplikasi permainan.
And I still make games. — Dong Nguyen (@dongatory) 8 Februari 2014
Seluruh kisah yang ditulis oleh Kushner ini dapat menjadi inspirasi berharga untuk kita semua, khususnya anak muda yang hidup di tengah-tengah ledakan ponsel pintar, media social, web 3.0, dan peluang bisnis turunan yang nampaknya akan terus dipimpin oleh perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Google. Silakan baca kisah hidup Dong Nguyen di RollingStone.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H