Piala Dunia adalah sesuatu yang besar, dan kehebohannya semakin menggema saat pertandingan demi pertandingan berlangsung digelar. Nah, di tengah-tengah euforia Piala Dunia inilah saya mendapat kepastian berangkat ke Brasil awal bulan Juli nanti. Yey!
Sebenarnya rencana keberangkatan ke negeri Samba sudah dirancang sejak akhir tahun lalu. Ide awalnya adalah menyuguhkan konten berbeda seputar piala dunia kepada pembaca Kompasiana.
Sebagai sebuah media warga yang terus tumbuh pesat, Kompasiana selama ini dikenal dengan kontennya yang berlawanan dengan arus utama atau media massa pada umumnya. Ya wajar lah, namanya juga media warga. Berita dan opini yang bersilewaran di Kompasiana akan sangat berbeda dengan pola pikir dan karakter para editor yang menjadi penentu tayang atau tidaknya sebuah berita.
Di samping itu, Kompasiana tidak ingin melewatkan momen sebesar Piala Dunia tanpa terlibat di dalamnya. Misinya adalah ikut memeriahkan piala dunia dengan menyajikan informasi di luar pertandingan dan kehebohan yang terjadi di negara tempat berlangsungnya Piala Dunia 2014.
Untuk memastikan liputan besar ini berjalan lancar, saya dipercaya menyukseskan program tersebut: Berangkat ke Brasil dan melakukan aktifitas liveblogging dengan memanfaatkan kecanggihan perangkat media sosial.
Hari ini adalah hari yang pas untuk mulai mengumumkan program Kompasiana meliput Piala Dunia setelah saya mendapatkan visa Brasil dan memegang tiket penerbangan Jakarta-Brasil PP. Karena dua minggu dari sekarang, pada hari Sabtu seperti hari ini, saya sudah terbang meninggalkan Jakarta menuju ke Dubai untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Rio de Janeiro.
[caption id="attachment_312155" align="aligncenter" width="640" caption="Tiket Emirates Jakarta-Dubai-Rio (iskandarjet)"][/caption]
Perjalanan #blogger2brasil ini akan dimulai pada tanggal 4 Juli dan berakhir pada tanggal 19 Juli 2014.
Alhamdulillah persiapan utama sudah tuntas. Saya sudah memegang tiket Emirates dan visa Brasil. Persiapan berikutnya masih harus dicicil satu per satu. Seperti membeli tongsis, tripod, power bank berkapasitas besar, dan beberapa barang lainnya.
Setiba di sana, saya akan mulai melaporkan apa saja yang saya saksikan lewat rekaman video, jepretan kamera, status di Facebook, kicauan di Twitter dan tentunya berita di Kompasiana.
Para penggila piala dunia di tanah air nantinya dapat berinteraksi dengan saya lewat beberapa kegiatan yang sudah dirancang. Seperti  ‘livereport dan livechatting’ yang bisa diakses di kanal khusus yang sekarang sedang dipersiapkan.
Teman-teman juga bisa meminta saya meliput ini atau merekam itu. Tantangan yang masuk akan disaring oleh tim di Jakarta untuk kemudian diteruskan ke saya yang standby di Rio de Janeiro. Lalu saya akan melaksanakan tantangan tersebut, lalu menayangkannya hasilnya lewat Kompasiana.
Baca juga:
