Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pernyataan Sikap PP.Pemuda Muhammadiyah: "Jokowi Kurang Etis Aja Ahok Ikut Sambut Raja Salman"

1 Maret 2017   19:49 Diperbarui: 8 Juli 2017   17:18 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berikut ini pernyataan Sikap Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, melalui skretarisnya Pedri Kasman,  yang mensinyalir sikap Jokowi yang tidak membangun rasa simpati dan empati dengan umat Islam, bahkan ikut ikutan membakar kemarahan umat Islam, yang selayaknya seorang Presiden bisa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, terutama bisa menjaga diri dari sikap sikap yang kurang mendatangkan keuntungan bersama.  Sebagaimana di ketahui, seorang Ahok adalah terdakwah dan sedang di proses hukumnya, justru ikut hadir bersama Jokowi, kalau memang Jokowi adil,mestinya para terduga, terdakwah siapapun mereka harus dilepaskan dari dari tahanan, bukan saja Ahok,tetapi semua terdakwah  mendapat perlakuan sama, dianak emaskan, karena kalau tidak akan sangat menyakiriti perasaan umat Islam. 

Berikut Ini Pernyataan Sikap Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah :

Raja Salman di Indonesia menjadi kebanggan tersendiri bagi rakyat Indonesia, tak terkecuali Ummat Islam. Raja Salman adalah simbol pemimpin negara Islam. Dia adalah penjaga dua kota suci ummat Islam, Makkah dan Madinah. Kehadirannya sangat dinanti dan dibanggakan. Akan tercatat sebagai salah satu sejarah terbaik.

Namun sangat disayangkan ada pemandangan tidak baik ketika penyambutan Raja Salman mendarat di Indonesia. Presiden Jokowi ternyata juga mengajak Ahok dalam rombongan.

Ahok adalah TERDAKWA kasus penodaan agama Islam, agamanya Raja Salman juga. Mengajak terdakwa dalam menyambut tamu istimewa negara adalah sesuatu yang tidak etis.

Jokowi semestinya sensitif dengan perasaan Ummat Islam yang sedang terluka oleh ulah Ahok. Ahok sudah saatnya ditinggal oleh Jokowi dalam agenda penting kenegaraan.

Di samping terdakwa, Ahok sebagai gubernur juga sedang dipersoalkan kedudukannya. Semestinya dia sudah dinonaktifkan sementara dari jabatan gubernur. Dan kasusnya sedang diproses Hak Angket di DPR RI. Bangsa ini betul-betul sudah dibikin bising oleh Ahok. Tetapi Jokowi tetap saja tidak bergeming.

Jika cara-cara ini tidak diakhiri, maka dugaan bahwa pemerintahan Jokowi berpihak ke Ahok makin dekat menemukan kebenarannya.

Sebagai presiden, Jokowi harus sensitif dengan perasaan ummat dan memperhatikan kepatutan dalam memperlakukan seorang TERDAKWA.

Trima kasih.

PEDRI KASMAN

Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun