[caption caption="Presiden Jokowi Dan Wakilnya"][/caption]
Masa kampanye Capres, sosok Joko Widodo mendominasi dunia media, dari dalam Negeri hingga luar Negeri, semua media meramalkan bagai dukun/orang pintar/paranormal : kalau Jokowi jadi Presiden Dolar akan turun, rupiah akan naik, bisa hingga 10 ribu atau 9 ribu perdollar. Tim bekerja tangkas ikut larut dalam susana bangga/gembira dengan sosok seorang Jokowi yang mantan wali kota solo, dan waktu kampanye masih Gubenur DKI, pengamat ekonome dari lintas perguruan tinggi baik dalam dan luar negeri bagai burung Rowo yang berkicau lantang dipagi hari. Pasti dibawa kepresidenan Jokowi, Indonesia akan lebih baik, ekonome akan stabil, rakyat akan senang. semua sektor perdagangan akan perdagangan akan hidup.Â
Para pengamat politik dan ekonome pada berkicau seolah "Jokowi " malaikat tanpa dosa, terlalu mendewankan, hingga seolah tak ada cacatnya, bahkan dengan dada sombong memastikan kalau Negara dibawa naungan "Prabowo" rupiah akan anjolok, itu sebagai perang cyber memenuhi ruangan alam maya didunia internet. bisa dilihat sejau mana prediksi para pengamat satupun tidak ada yang benar, meleset dan melesat jauh daru busur ramalannya. Pengamat yang berprofesi dukun meramal masa depan pemimpin yang dilakukan secara berajamaah untuk mendongkrak kekuatan Jokowi, tidak satupun yang benar. Untuk mengatahui gambarannya sebagai berikutÂ
Senin Tanggal 27 Januari 2014 Kompas.com menampilkan judul berita : " Jokowi Jadi Presiden Rupiah bakal menguat". judul ini menjadi berita aktual yang cukup mengesankan seorang Jokowi memang jagi ekonome, padahal wilayah pemikirannya bukan ahli tata negara, tetapi ahli tata solo, sikap berlebihan kompas.com ini hanya untuk memancin emosi para pembaca dan menari para pelaku pasar untuk mendukung Jokowi, sedangkan buktinya jelas sebagai pembohongan publik tidak terbukti.Â
Tanggal 20 Maret 2014 , Bank Asing : Percaya atau tidak dolar turun ke 10.000 kalau Jokowi jadi presiden [Detik.com]. Prediksi Bank Asing berangkat dari analisis yang salah dan seolah Jokowi punya andil besar mengelolah Negara, meskipun kenyatannya jungkir balik dalam menata sepak bola saja tidak mampu, apalagi negara.
Tanggal 16 Mei 2014 : Ekonom ini sebut Dolar turun ke Rp 10.500 Jika Jokowi jadi Presiden [ Detik.com ] Ekonom yang tidak bisa menempatkan dirinya ini, mestinya membudayakan rasa malu pada publik, karena tulisannya di baca publik, karena sama sekali tulisannya tidak satupun yang benar.Â
07 Juli 2014 , Prabowo Menang, Rupiah berpotensi tembus angka 13 ribu. Bentuk kampanye seperti ini dilangser tempo.co digagas sebagai berita anti Prabowo dan bertujuan membendung arus pemilih ke prabowo, padahal kenyataanya Jokowi yang bikin anjlok ekonome.Â
17 Desember 2014 Metrotvnews.com mengangkat berita pembelan berlebihan : Jokowi Yakin tahun depan Rupiah Mulai baik, karena memang Metro TV Funs beratnya Jokowi, salah atau benar, segudang pujian diarahkan pada Jokowi.Â
Akibatnya Jokowi jadi Presiden :Â
Tanggal 12 Februari 2015 sebagaimana dilansir detik.com, Dolar tembus angka 12.800 , Jokowi mulai mengelak :" saya baru 3 bulan jadi presiden, tidak mau mengakui ketidakmampuannya, karena memang tidak bisa mengelolah negara dengan baik, bukan bermental pemimpin negara.Â
Tempo.co menampilkan berita Dolar sentuh angka 13 ribu, sedangkan Menko perekonomean berakata :" Biasa biasa aja". mengingkari semua kampanye yang dilontarkan timnya dan Jokowi dalam ajangn kampanyenya. Itu ditulis sebagai judul web tempo : : Dolar sentuh 13 ribu, Menko Perekonomian : Biasa biasa saja.
Lagi lagi Bulshit perkataan Menko Perekonomian klaim : Rupiah melemah Untungkan APBN, sebagaimana di beritakan Bisnis.com yang melangser berita Menteri ekonomi dalam mengelak dari tuduhan gagal memimpin tim.Â
Tanggal 11 Maret 2015 Jokowi mengelak lagi dari tuduhan gagal dengan pembelaan diri sebagai presiden yang bisa dituduh gagal dengan perkataan : Fundamental Ekonomi baik, meskipun rupiah Jeblok sebagai diberitakan oleh aktual.comÂ
Tanggal 08 , Juni 2015 Dolar mencapai 13.400 Menkeu , Ringgit dan Won Juga melemah, artinya memang para menteri kerjanya apa, cuma meramaikan bursa melemahkan ekonomi Indonesia. Berita ini ditulis Detik.comÂ
02 Agustus rupiah tembus angka 13.500.kemudian mengelak dengan ucapan : Bukan tanggung Jawab pemerintah" terus tanggung jawab siapa nih..? , berita ini diberitakan "metro Tv. garda terdepan pembela Jokowi.Â
04 Agustus 2015, Jokowi mulai pusing pikir ekonomi Negara anjlok, sebagaimana berita tempo.co.
12 Agustus 2015 terjadi perombakan Kabinet jokowi, yang memungkinkan Jokowi bisa bernafas lega, disamping pasang kuda kuda , sebelum diturunkan rakyat. Yang jelas karya Jokowi bertambah dengan masalah masalah lain yang makin merusak citranya sebagai presiden, masalah KPK, masalah PSSI, masalah Kepolisian dan masalah masalah lainnya yang didasarkan  pada revolusi mental, alias pengrusakan mental rakya. semoga Jokowi dengan arif turun sebagai Presiden
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI