Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Keterlibatan Lurah Dalam Kasus Assalam

14 Maret 2015   00:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:41 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus masjid assalam tak bisa dipandang kecil,  karena sengaja dipicuk oknum tertentu, dengan tujuan meletupkan gesekan horisontal. Dari hasil investigasi yg dilakukan oleh secara marathon,  terindikasi keterlibatan lurah di cengkareng,  mengambil peran.
Pembegalan Masjid assalam yg juga melibatkan preman bayaran juga terindikasi dikendalikan oleh oknum oknum yg tidak bertanggung jawab. Dengan sengaja diletupkan mereka untuk menciptakan situasi tidak kondusif. Dari hasil rekaman yg ditemukan suara komando lurah yang terlibat dalam kasus Cengkareng.
Selain indikatif keterlibatan baju baju hitam yg melambangkan kelompok lain ikut andil dalam upaya mengadu domba di masjid muhammadiyah yang sudah di miliki dan dibina selama 30 Tahun .
Pertemuan dg walikota Jakarta Barat yg diikuti utusan dari Muhammadiyah sebagai pihak penggugat diperoleh keterangan perlunya penyelesain dibidang hukum. Disinyalir keterlibatan oknum banser juga berperan dalam perampasan masjid tersebut. Kejadian ini jelas dapat menimbulkan chaos antara dua kelompok besar di Indonesia. Jelas motifnya kriminal dan mengganggu ketentraman berbangsa.

Muhammadiyah, menyikapi kejadian ini dilakukan dg arif,  meskipun terdapat desakan melakukan tindakan yang sama, mengambil haknya kembali secara paksa. Namun pimpinan pimpinan Muhammadiyah bersikeras menempuh dialog atau ranah hukum. Hanya saja kepada aparat, mmuhammadiyah  menuntut ketegasan aparat guna menyelesaikan masalah yg terjadi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun