Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hilangnya Erianto Anas dari Dunia Maya

24 April 2014   21:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:14 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi saya, meskipun sering bersebrangan pikiran dengan irianto Anas, namun seorang Erianto adalah aset dunia internet. Kehadirannya banyak menjadi isnpirasi buat orang banyak untuk belajar, mereka yang biasa malas baca akhirnya harus membaca dan menelaah tulisan, sekalipun terbagi kelasnya. Ada yang senang dengan Erianto Anas [EA], hanya sebatas terdorong kekaguman merangkai kata, ada yang senang Erianto Anas, karena cerdas mengolah kata, ada yang senang erianto Anas karena sosoknya dan ada yang senang erianto Anas, karena tulisannya yang antagonis.

Sedangkan diluar Erianto Anas, ada yang sebatas memandang, seorang Erianto adalah provokator, Seorang EA adalah plagiat. seorang EA yang menghujat agama, seorang EA yang alergi dengan Islam. Bahkan seorang Erianto di puja dan diserca, termasuk dilaporkan , bagian dari kelebihan seorang erianto Anas. Tetapi selama saya mengenal EA lewat tulisan, dia seorang yang haus kebenaran, sedang mencari jati diri dari sebuah kebenaran yang haqiqi, melalui visi dan misi dalam karya karya tulisnya. Hanya menggambarka seorang EA yang menanti sajian ilmiah yang bisa menyadarkan

Namun ketika sang legenda yang seolah Anti Tuhan ini berbicara, banyak yang menanggapi miring, kalau seorang EA sedang terpasung dalam pemikiran sesat. Tetapi di mata saya seorang EA adalah hamba Allah yang sangat membutuhkan telaah mendalam dan bisa menenangkannya dalam mencari Tuhan. tetapi kalau kemudian situsnya di tutup , meskipun sudah lama, pertaannya ada apa dengan Erianto Anas , bisa dibaca surat tertulis di media FB-nya :
Saya Erianto Anas Mohon Maaf pada Semua Umat Islam

Kepada umat Islam yang tergabung pada grup ini,
Kepada umat Islam penghuni Facebook
Dan semua umat Islam yang bergentayangan di Internet
Bahkan kepada seluruh ormas dan lembaga Islam yang terkait
Yang tidak mungkin saya tulis satu persatu
Malam ini, Kamis 9 Mei 2013, dengan tulus hati,

Saya mohon maaf atas segala apa yang saya tulis selama ini
Yang telah melukai hati anda semua

Atas semua ini,
Saya sudah menutup segala properti maya saya
Mulai dari 2 grup yang sangat saya cintai ini (Blogernas dan Neraka Blogernas)
Bahkan sebanyak 11 blog pribadi saya,
yang sebenarnya tidak terkait langsung dengan tragedi ini,
juga sudah saya hapus.

Semua, saya lakukan sebagai ungkapan maaf saya
Dan setelah ini, mungkin saya tak kan anda temukan lagi di internet

Entahlah ...

Yang jelas,
Inilah yang maksimal yang bisa saya lakukan

Sisanya, saya menyerahkan diri pada Tuhan
Hakim Tertinggi Alam Semesta
Yang siapapun tak kan bisa bersembunyi
Walau dibilik  hatinya sendiri
Termasuk saya

Salam hangat saya
Erianto Anas

nasib seorang EA kemana ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun