Bila membaca buku tersebut, tampaknya, stereotip dan prasangka yang dilekatkan pada Irshad bahwa ia penyebar paham lesbianisme hanyalah ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar. Atau jangan-jangan iman kita terlalu lemah sehingga harus diprotek sedemikian kaku.
Bila tidak, kenapa kemungkinan untuk berdialog dengan pemikirannya ditutup. Apakah bangsa ini sudah benar benar berhenti berpikir?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!