Mohon tunggu...
Iskandar Adinata
Iskandar Adinata Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Selain Beribadah, Tuhan juga menciptakan aku untuk membuatmu bahagia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekuatan Fikiran

10 Maret 2023   22:15 Diperbarui: 10 Maret 2023   22:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Margaret Thatcher pernah berkata :

Berhati-hatilah dengan pikiranmu,

karena itu akan menjadi ucapanmu.

Berhati-hatilah dengan ucapanmu,

karena itu akan menjadi tindakanmu.

Berhati-hatilah dengan tindakanmu,

karena itu akan menjadi kebiasaanmu.

Berhati-hatilah dengan kebiasaanmu,

karena itu akan menjadi karaktermu.

Berhati-hatilah dengan karaktermu,

karena itu akan menjadi takdirmu.

Bermula dari fikiran seseorang bisa menentukan takdir orang tersebut. Itulah sedikit penjelasan dari apa yang dikatakan oleh Margaret Thatcher diatas, mengapa bisa dari fikiran sesorang itu sehingga bisa mempengaruhi takdir dari orang tersebut.

Kita semua tau, dari fikiran seseoranglah akan keluar kata-kata dari mulutnya orang tersebut, jika fikiran orang tersebut selalu baik maka kata-kata yang dikeluarkannya pun akan baik pula, begitu pula sebaliknya, jika dalam fikiran seseorang itu dipenuhi hal-hal yang kurang baik, maka kata-kata yang keluar dari mulutnya pun akan kurang baik.

Ada yang mengatakan : “Ucapan adalah cermin hati dan fikiran”, “Tutur Kata adalah cermin Kepribadian”, “Ucapan Cermin Hati”, bahkan dalam Sebuah Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari Rasulullah Saw. Bersabda : “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (H.R. al-Bukhori). 

Hal ini menunjukkan betapa penting arti dari sebuah ucapan. maksud hadits ini adalah apabila seseorang hendak berkata hendaklah ia berpikir terlebih dahulu. Jika diperkirakan perkataannya tidak akan membawa mudharat, maka silahkan dia berbicara. 

Akan tetapi, jika diperkirakan perkataannya itu akan membawa mudharat atau ragu apakah membawa mudharat atau tidak, maka hendaknya dia tidak usah berbicara” Setelah itu, dari ucapan seseorang maka akan melahirkan tindakan dari orang tersebut. 

Baik dan tidaknya tindakan seseorang bisa tercermin dari apa yang diucapkan orang tersebut, jika apa yang diucapkannya selalu baik-baik, maka tindakannya pun biasanya baik-baik juga, begitupula sebaliknya.

Selanjutnya dari tindakan seseorang akan melahirkan kebiasaan. Seseorang yang fikiran dan ucapannya selalu baik, memikirkan hal-hal yang berguna buat orang lain, berfikir untuk perubahan dan kemajuan ilmu pengetahun, berfikir untuk kemajuan dan kebaikan bersama, maka akan selalu mempunyai kebiasaan-kebiasaan hidup yang baik, akan suka membantu, suka menolong terhadap sesama, suka berkolaborasi suka berinovasi demi kemajuan dan lain sebagainya, dan begitu pula sebaliknya.

Dari kebiasaan inilah lahir karakter seseorang, karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. 

Dari Kebiasaan seseorang kita bisa melihat karakter orang tersebut, jika dalam hidupnya seseorang tersebut selalu malakukan perbuatan-perbuatan yang baik, maka sudah bisa dipastikan orang tersebut mempunyai karakter yang baik pula, akan tetapi jika orang tersebut mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang buruk, yang merugikan orang yang berada disekitarny, maka orang tersebut mempunyai karakter yang buruk pula.

Terakhir, dari karakter inilah akan menjadi takdir dari seseorang tersebut. Heraclitus salah seorang filsuf Yunani mengatakan : “Karakter adalah Takdir”. 

Karakterlah yang membentuk takdir seseorang, menurut Cicero salah seorang filsuf dari Romawi “Dalam Karakter Warga Negara, terletak kesejahteraan Bangsa”. 

Artinya karakter seseorang inilah yang bisa mentukan takdir baik dan takdir buruk dari seseorang tersebut, bahkan baik dan buruknya kehidupan negara bisa ditentukan dari karakter masyarakatnya.

Semua orang tua pasti menginginkan atau mendambakan putra dan putinya menjadi orang sukses atau berhasil, akan tetapi kesuksesan atau keberhasilan itu akan menjadi sia-sia tanpa karakter. 

Pepatah mengatakan “Satu Ons Karakter bernilai satu Pon Kecerdasan”. Ini artinya betapa pentingnya karakter bila dibandingkan dengan kecerdasan semata.

Bermula dari fikiranlah : Ucapan, Perbuatan, Kebiasaan, Karekter bahkan sampai takdir manusia bisa ditentukan. Bermula dari fikranlah terletak kesejahteraan  suatu negara atau bangsa, maka marilah kita mulai untuk selalu mengisi fikiran kita dengan hal-hal yang baik, hal-hal yang berguna kemajuan bangsa negara, kemajuan ilmu pengetahuan, dan kemaslahatan umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun