Mohon tunggu...
Singkat Cerita
Singkat Cerita Mohon Tunggu... Freelancer - Yang kurasa dan kujalani

Mengamati dan menuliskan apa yang kurasa dan kujalani

Selanjutnya

Tutup

Money

Kini Saatnya Pengusaha Memupuk Lahan Bisnisnya

9 Agustus 2021   01:57 Diperbarui: 9 Agustus 2021   02:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar:

https://grounded.world/2019/04/22/what-is-corporate-social-responsibility/

Kita semua tahu bahwa selama beberapa dekade para pengusaha berhasil menuai laba signifikan atas kegiatan bisnisnya di Indonesia. Hal ini dapat kita ketahui dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan-perusahaan melalui berbagai media, dan untuk  Perusahaan Terbuka dapat kita ketahui dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia ( https://www.idx.co.id ).

Untuk itu sudah saatnya pula para pengusaha melakukan pemupukan lahan bisnisnya di Indonesia dengan cara meraih simpati dan loyalitas dari para penghasil labanya, atau lebih halusnya dengan memberikan kepedulian dan empati bagi para penghasil laba yang sedang kesusahan akibat pandemi covid19 yang tengah berlangsung secara berlarut-larut ini.

Mungkin hal ini bisa dilakukan dengan memberikan donasi kepada pemerintah sebesar 10% dari laba (bukan aset) perusahaan mereka, untuk disalurkan sebagai dana sosial guna :
- Pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat selama masa PPKM atau PSBB, agar masyarakat tidak melanggar segala ketentuan prosedur kesehatan dan aturan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Pemberian pelatihan keterampilan bisnis pertanian, perikanan, peternakan dan lain sebagainya di pedesaan, sebagai sarana diversifikasi potensi pedesaan kepada masyarakat yang terkena PHK, sehingga mereka bisa kembali ke desa untuk membangun ekonomi desa sekaligus sebagai sarana ruralisasi (kebalikan urbanisasi).
- Pemerintah dapat lebih berkonsetrasi melaksanakan program vaksinasi dan penanggulangan pandemi covid19 tanpa harus direpotkan oleh penentangan peraturan rakyatnya.
- Meringankan beban pemerintah dalam pendanaan bantuan sosial bagi rakyatnya.
- Menghindarkan penambahan utang pemerintah, sehingga rasio utang negara dapat ditekan demi pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

Akhir kata, balas budi tanpa mengurangi aset perusahaan, merupakan cara cerdik meraih simpati dan loyalitas serta naiknya image perusahaan, demi kemajuan kinerja perusahaan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun