Khalifah Ahmadiyah menegaskan bahwa "Sejarah telah menunjukkan, setiap kali hak orang lain dirampas secara tidak sah dan tidak adil maka konflik segera menyusul, dan ketidakadilan adalah pintu gerbang menuju konflik, terutama penindasan dan manipulasi yang dilakukan oleh negara-negara besar terhadap negara-negara kecil."
Pada tahun 2017 dalam kesempatan Peace Simposium di Inggris, Khalifah Ahmadiyah kembali mengingatkan, bahwa, "Ingatlah selalu, jika kita berusaha mengejar kepentingan pribadi dengan segala cara lalu hak orang lain terampas, maka hal ini dapat menyebabkan konflik, perang, dan kesengsaraan. Dan Kita semua harus merenungkan dan memahami jurang di mana kita berdiri. "
Khalifah Ahmadiyah pun menegaskan terkait konsekuensi melanggengkan kebencian antar agama, beliau menyampaikan bahwa: "Dunia sangat membutuhkan perdamaian dan keamanan. Ini adalah masalah yang mendesak di zaman kita. Semua bangsa harus bersatu demi kebaikan yang lebih besar dan berupaya untuk menghentikan semua bentuk kekejaman, penganiayaan dan ketidakadilan yang dilakukan atas nama agama atau dengan cara apa pun. Hal ini termasuk ejekan terhadap agama apa pun yang dapat memicu frustrasi dan kebencian, dan tentu saja mencakup aktivitas kebencian dari kelompok ekstremis yang secara keliru membenarkan tindakan jahat mereka atas nama agama."
Dalam pidatonya di Los Angeles di tahun 2013, Khalifah Ahmadiyah mengingatkan bahwa: "Kunci perdamaian adalah menghentikan kekejaman dan penindasan di mana pun hal itu terjadi melalui penegakkan keadilan dan kesetaraan. Jika prinsip ini diikuti barulah perdamaian global akan berkembang. Hal ini hanya akan terjadi ketika orang-orang di dunia mulai mengenali Pencipta mereka. Ini adalah harapan dan doa saya yang kuat agar seluruh dunia segera memahami kebutuhan zaman, sebelum terlambat."
Selain itu saat beliau berpidato di National Peace Symposium di Kanada, beliau menegaskan bahwa, "Semua orang sadar bahwa dunia sangat membutuhkan perdamaian dan harmoni, namun sayangnya banyak orang yang tidak mau mengambil langkah untuk mencapainya. Prioritas mereka justru di arahkan dalam upaya menegaskan dominasi dan supremasi atas negara lain dan memuaskan nafsu kekuasaan dan otoritas belaka."
Khalifah Ahmadiyah mengingatkan, "Jika kita benar-benar menginginkan perdamaian, maka kita harus bertindak dengan keadilan dan menghargai kesetaraan. Seperti yang disabdakan oleh Yang Mulia Nabi Muhammad s.a.w. bahwa kita harus mencintai orang lain sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Bahkan kita harus menunaikan hak orang lain dengan penuh semangat sebagaimana kita menunaikan hak kita sendiri."
Khalifah Ahmadiyah pun mengingatkan para Ahmadi di berbagai belahan dunia untuk berperan secara aktif dalam mencegah bahaya perang dunia ini melalui beberapa cara, di antaranya melakukan reformasi diri, menegakkan keadilan, menyebarkan kasih sayang dan persaudaraan serta mengundang pihak lain bersatu padu di bawah bendera Rasulullah saw.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H