Mohon tunggu...
Iskandar Gumay
Iskandar Gumay Mohon Tunggu... Lainnya - Pecinta Kopi

Let's Talk With Hearts

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Khalifah Ahmadiyah Terima Surat Jawaban dari Para Pemimpin Dunia Terkait Covid-19

22 Januari 2021   06:05 Diperbarui: 22 Januari 2021   07:24 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.alislam.org

Di dalam kesempatan Khutbah Jumat tanggal 1 Januari 2021 yang lalu, Khalifah Ahmadiyah, Hz. Mirza Masroor Ahmad ATBA menyampaikan informasi bahwa beberapa pemimpin dunia telah memberikan jawaban atas surat beliau terkait pandemi Covid 19. Yang mana di dalam surat tersebut Hazrat Khalifah mengingatkan para pemimpin dunia bahwa pandemi ini merupakan peringatan dari Allah Swt., dan seharusnya manusia kembali kepada Allah Swt. dan berusaha untuk memperbaiki diri.

Di dalam surat jawabannya, para pemimpin dunia rupanya lebih menekankan upaya-upaya duniawi dalam menangani pandemi ini dan tidak mempertimbangkan secara serius aspek-aspek religius sebagaimana yang dinasehatkan oleh Hazrat Khalifah. Para pemimpin dunia tersebut tidak mempertimbangkan upaya rohani untuk melakukan reformasi diri dalam memenuhi kewajiban kepada Allah Swt.

Ada banyak hal yang harus juga diperhatikan oleh masyarakat dunia tentang tinjauan pandemi ini dari perspektif rohani. Dalam masa 100 tahun terakhir ini, umat manusia memang telah membuat kemajuan yang luar biasa di berbagai bidang kebidupan, khususnya dalam sains dan teknologi. Dan atas semua kemajuan ini, umat manusia meraih keberhasilan demi keberhasilan yang luar biasa. Namun sayangnya di sisi lain, manusia menjadi lupa diri, bahkan naasnya muncul suatu pemikiran yang naif yakni, “Apakah dengan segala kemajuan ini manusia masih membutuhkan Tuhan?”.

Faktanya, pemikiran naif di atas lantas diluluh-lantakkan dengan kehadiran virus mikroskopis, Covid-19. Virus ini kemudian mengungkap banyak sisi-sisi kelemahan umat manusia, bahkan lebih dari itu menyebabkan umat manusia bertekuk lutut. Virus ini telah menghadirkan kerugian demi kerugian yang tiada terkira di berbagai lini kehidupan, meski katanya manusia sudah tangguh dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologinya.

Mestinya fakta ini membuat manusia menjadi sadar akan kelemahan-kelemahannya, lalu bersegera kembali kepada wujud Yang Maha Kuasa, yakni Allah swt. Dan atas alasan itulah, Khalifah Ahmadiyah dalam satu tahun terakhir ini memberikan perhatian yang mendalam atas dampak pandemi Covid-19, dan memperingatkan para pemimpin dunia untuk mengambil langkah yang tepat dalam menanganinya.

Di dalam khutbahnya Khalifah Ahmadiyah ATBA bersabda, “Dalam setahun terakhir ini, kita menghadapi virus mematikan yang sangat berbahaya. Tidak ada negara yang terbebas dari pandemi ini dan beberapa negara telah terdampak lebih parah dibanding negara lain. Namun, nampaknya mayoritas dunia tidak ingin mempertimbangkan kemungkinan bahwa boleh jadi pandemi ini merupakan tanda dari Allah Swt., dan bagaimana kita harus memenuhi kewajiban dan tanggung jawab kita. Mereka tidak ingin menganggap bahwa Allah Swt. mencoba membangunkan kita, membimbing kita dan menyadarkan kita akan kewajiban-kewajiban kita.”

Pandemi covid 19 ini sebenarnya menjadi saksi atas dua sisi manusia. Pertama sisi yang baik dan yang kedua adalah sisi yang buruk. Sisi baik manusia nampak dari dedikasi dan kerja keras para pejuang kesehatan yang berdiri di garis terdepan dalam mengkhidmati para korban, yang mana para dokter, perawat dan yang lainnya, bahkan telah membahayakan nyawanya sendiri demi menyelamatkan umat manusia yang lain.

Selain itu nampak pula kepedulian yang luar biasa dari beberapa lembaga dan badan amal dalam membantu orang-orang yang rentan dalam melalui masa sulit ini. Bahkan nampak pula upaya-upaya pribadi yang luar biasa, berjuang meringankan dampak pandemi pada sesama. Adapun sisi buruknya, muncul egoisme yang berlebihan di kalangan masyarakat tertentu.

Memang tidak diragukan lagi, dengan peluncuran vaksin COVID-19, dunia akhirnya dapat melihat cahaya di ujung terowongan yang panjang nan gelap. Namun, awan kelabu belum sepenuhnya hilang, karena Virus Corona telah meninggalkan dampak-dampak yang luar biasa khususnya di bidang ekonomi, dan memerlukan waktu yang panjang untuk memperbaikinya.

Lembaga keuangan IMF mengatakan bahwa virus Corona telah 'menjerumuskan dunia ke dalam krisis yang tiada duanya.' Dan penurunan ekonomi saat ini adalah yang terburuk sejak depresi hebat di tahun 1930. (https://www.bbc.co.uk/news/business-52273988 )

Atas hal ini Khalifah Ahmadiyah mengingatkan banyak pihak untuk secara bersama-sama mengadopsi sisi positif kemanusiaan lalu menunjukkan cinta dan kasih sayang untuk orang lain, serta berupaya untuk mengutamakan mereka.

Ahmadiyah dan Pengkhidmatannya

Ahmadiyah, di dalam sejarahnya, telah mengadopsi sisi layanan kemanusiaan sejak dari lama. Sebagai contoh pada saat terjadinya pandemi virus Influenza di tahun 1918. Virus ini di dalam catatanya telah menyebabkan malapetaka yang luar biasa di berbagai belahan dunia saat itu, dengan menginfeksi lebih dari 500 juta orang. Penderitaan ini pun terjadi di negara India, di mana pusat Ahmadiyah berdiri kala itu.

Selama pandemi terjadi, melalui bimbingan Khalifah Ahmadiyah yang kedua, Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad (ra), Jemaat Muslim Ahmadiyah memberikan perhatian yang serius melalui bantuan, layanan dan pertolongan bagi masyarakat luas terlepas dari unsur ras, agama atau kepercayaan. Ahmadiyah memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang-orang dari berbagai latar belakang.

Para dokter dan tenaga medis Muslim Ahmadi tidak hanya secara sukarela membantu penduduk di Qadian, tetapi melakukan pengkhidmatan dari kota ke kota dan dari desa ke desa di India. Tim pengkhidmat ini memastikan bantuan medis menjangkau korban yang berada di daerah yang jauh. Anggota Jamaah Ahmadiyah lainnya pun turut berpartisipasi dalam melayani para korban.

Masyarakat miskin dibantu melalui bantuan keuangan dan penyediaan persediaan makanan. Dan pada hari-hari pandemi tersebut, relawan Muslim Ahmadi dengan susah payah bekerja keras siang dan malam, meskipun menghadapi kesulitan yang besar.

Dalam kondisi tertentu beberapa sukarelawan Ahmadi pun jatuh sakit, namun mereka terus berjuang dan melayani para korban. Mereka tetap menahan rasa sakit itu dan terus merawat para korban meski harus mengorbankan istirahat mereka. Layanan ini sedemikian rupa sangat diapresiasi oleh masyarakat India kala itu melalui berbagai artikel dan pidato. Semua orang mengakui teladan yang luar biasa yang ditunjukkan Jamaah Ahmadiyah selama pandemi virus influenza tahun 1918. " (Tarikh-e-Ahmadiyyat, Vol. IV, hal. 208-209)

Saat ini pun di masa pandemi covid 19, Jamaah Ahmadiyah di berbagai belahan dunia dengan semangat yang sama terus memberikan pelayanan kemanusiaan pada sesama. Para Muslim Ahmadi bahu membahu menunjukan kepeduliannya secara berkesinambungan, dan bersatu padu dengan berbagai elemen bangsa dalam meringankan beban penderitaan.

Peringatan yang disampaikan oleh Khalifah Ahmadiyah yang kelima, Hz. Mirza Masroor Ahmad ATBA kepada para pemimpin beberapa waktu yang lalu, sejatinya mengingatkan kembali pada nasehat-nasehat yang juga telah disampaikan oleh Khalifah Ahmadiyah yang kedua Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad (ra) ketika pandemi virus influenza menyerang dunia di tahun 1918. Yang mana beliau pun mengingatkan dunia agar manusia memperhatikan aspek religius dan tidak hanya berfokus pada upaya-upaya duniawi belaka.

Faktanya, tiada yang pernah menyangka, setelah dunia berjuang bertahun-tahun melawan dampak dari pandemi virus influenza yang luar biasa saat itu, lalu sekitar 20 tahun kemudian terjadi perang dunia kedua dan tentunya memberikan dampak yang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun