Rendahnya Partisipasi KolektifKeterlibatan santri dalam pengelolaan sumber daya air masih minim. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran kolektif dalam menghadapi tantangan air bersih.
Solusi yang Ditawarkan
Untuk menjawab tantangan ini, program pelatihan dirancang secara sistematis dengan pendekatan berbasis praktik. Berikut adalah solusi yang diterapkan:
Edukasi tentang Rain Water HarvestingSosialisasi intensif dilakukan untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai manfaat RWH. Materi yang disampaikan mencakup konsep dasar pengumpulan air hujan dan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara efisien.
Pelatihan TeknisPelatihan melibatkan praktik langsung, seperti instalasi sistem RWH sederhana, teknik penyaringan air, dan pemeliharaan alat. Langkah ini membantu peserta menguasai keterampilan teknis secara mendalam.
Penyediaan Panduan PraktisPeserta diberikan panduan sederhana yang mencakup langkah-langkah untuk membangun sistem RWH, mulai dari pemilihan lokasi hingga pemanfaatan air hujan untuk berbagai kebutuhan.
Pembentukan Kelompok KerjaDibentuk kelompok kerja santri yang bertanggung jawab dalam pengelolaan air hujan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan kolektif dan tanggung jawab bersama.
Pelaksanaan dan Hasil
Pelatihan ini berlangsung selama enam bulan dan melibatkan 34 santri serta 12 pengurus pesantren. Tahap pertama adalah sosialisasi, di mana peserta diperkenalkan dengan konsep RWH melalui presentasi dan diskusi interaktif. Tahap kedua adalah pelatihan teknis yang fokus pada instalasi sistem sederhana, seperti tangki penampungan dan alat penyaring air. Tahap ketiga adalah pendampingan, di mana tim fasilitator membantu peserta mengatasi kendala selama implementasi.
Hasil Positif yang Dicapai: