Selain peningkatan keterampilan, kegiatan ini juga memberikan manfaat lain, seperti:
Transparansi Keuangan: Sistem pencatatan yang lebih terstruktur membantu madrasah dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat.
Efisiensi Operasional: Dengan teknologi berbasis cloud, proses pengelolaan keuangan menjadi lebih cepat dan minim kesalahan.
Keamanan Data: Dokumen keuangan yang disimpan di Google Drive lebih aman dari risiko kehilangan data.
Keberhasilan kegiatan ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Tim pengabdian masyarakat merekomendasikan pelatihan lanjutan untuk memperdalam penggunaan fitur-fitur Google Workspace, seperti analisis data dan integrasi dengan sistem pelaporan lainnya.
Namun, tantangan masih ada. Infrastruktur teknologi di MIS Raudhatul Jannah perlu ditingkatkan, terutama dalam penyediaan perangkat seperti komputer dan konektivitas internet yang stabil. Selain itu, diperlukan komitmen jangka panjang dari pihak sekolah untuk terus mengadopsi teknologi digital dalam pengelolaan keuangan mereka.
"Kami berharap kegiatan ini menjadi awal dari transformasi digital di madrasah ini. Dengan pengelolaan keuangan yang lebih baik, kami yakin MIS Raudhatul Jannah bisa terus berkembang dan memberikan pendidikan terbaik bagi siswa-siswinya," kata Anita Ratnasari, salah satu anggota tim pelaksana.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini membuktikan bahwa dengan dukungan teknologi dan kolaborasi yang baik, tantangan dalam pengelolaan keuangan sederhana dapat diatasi. Lebih dari itu, program ini menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam meningkatkan kualitas layanan mereka.
Semoga upaya ini menjadi langkah awal bagi keberlanjutan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H