Mohon tunggu...
Iskandar Harun
Iskandar Harun Mohon Tunggu... Pensiunan -

Lahir 1935 .TKI dinegara jiran dari 1971-1998, berkesempatan tugas dimanca negara. Menulis diblog ini sebagai pengganti bercerita dengan anak cucu yang mungkin membosankan mereka. Email; isk_harun@hotmail.co.id , isk_harun@icloud.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidur Bintang Lima, Makan Kaki Lima

18 Januari 2016   06:51 Diperbarui: 18 Januari 2016   08:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Fenomena ini sering terjadi pada pegawai-2 swasta yang melakukan perjalan dinas.

Saya tidak begitu mengerti tata cara perjalanan dinas PNS, karena saya lama di Singapore. Namun saya juga banyak berhubungan dengan PNS dari Jakarta yang bertugas ke Singapore. Sering saya pulalah yang harus melayani mereka. Semua keperluannya kita yang sediakan, termasuk akomodasi, makan, transport dan kadang-kadang oleh-oleh.

Saya tidak sempat bertanya apakah mereka dapat uang jalan dari dinas mereka di Jakarta. Ada naluri ingin tahu, tapi tidak sopan rasanya kalau bertanya.

Saya hanya bercerita pengalaman saya dan teman-2 dari perusahaan swasta lainnya di Singapore dan Jakarta.

Tidur Bintang Lima

Hampir semua perusahaan di Singapore dan swasta asing di Jakarta mengharuskan staffnya  untuk tidur dihotel yang ditunjuk perusahaan,dan rata-2 hotel berbintang 5 atau 4.

Alasan , gampang menghubungi, image perusahaan dan keamanan dan kenyamanan.

Ada banyak keuntungan yang saya rasakan di hotel berbintang:

1.      Secretarial service, maklum dahulu masih belum musim lap top dan internet , paling-paling berhubungan dengan kantor pusat pakai fax dan telex

2.      Medical Service, pernah saya sakit , segera dokter datang

3.      Transport yang terpercaya , terutama untuk kita yang baru datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun