Pertanyaan aneh kok jadi judul ?
Ah biasa saja namanya usaha , mencari perhatian pembaca , sama dengan beberapa hari yang lalu seorang petinggi (? ) negara ini menyebut PS mempunyai popularity jauh diatas Jokowi .
Itu biasa-2 saja, yang aneh kalau dia bilang PS sudah tidak ada harapan lagi, itu aneh , itu baru berita.
Secara pribadi tentu PS sangat siap untuk menantang Jokowi, secara konstitusional belum tentu.
Untuk bisa menantang Jokowi dia harus menjadikan partainya mendapat suara terbanyak, 20% lebih baru bisa maju sendiri.
Atau dia harus bisa menghimpun teman-2 nya ( koalisi ) untuk dapat suara 20 %..
Umpama , Garindra Cuma dapat 5% , lalu PKS 15 %, maka PKS lah yang  maju untuk no.1 .
Golkar walau sudah berantakan , masih berambisi juga untuk dapat kursi idaman ini.
Sekarang mereka berlomba untuk memulai kampanye sempatik, PKS sudah mulai pasang senyum, Cuma Garindra belum kelihatan.
Untuk menonjol bisa dengan menampil betapa bagusnya kita, atau bagaimana menampil jeleknya lawan.
Jadi secara kasat mata , masih jauh kemampuan individu PS untuk maju jadi Capres di 2019.
Dan bagaimana dengan Jokowi sendiri?
Secara kasat mata, dipasang dengan sandel jepit juga akan menang.
Jokowi memang lagi popular, lagi top. Sehingga banyak partai kecil mulai bermuka manis dengannya dengan harapan kecipratan rejeki.
Entah itu Nasdem, Hanura, PKB, sekarang muncul PAN, bahkan PKS sudah mulai senyum-senyuman dengan Jokowi. PD masih malu-2 kucing . Semua berharap dapat berkah pada pemilu yad kalau nempel dengan Jokowi.
Yang aneh , PDIP sendiri seperti tidak tulus dukungannya. Dukungan PDIP pada Jokowi ( walau anggota partai sendiri ) , mengingatkan kita pada dukungan PKS pada SBY. Mendukung sambil ngerecoki.
Akibatnya PKS mendukung sambil menghambat SBY, maka perolehan suara jatuh sekali.
Apakah hal yang akan terjadi pada PDIP. ? Karena banyak sudah banyak suara Jokowi Yes ,PDIP No.
Dan apakah Bunda masih tidak kapok menugaskan Jokowi lagi, karena sering mbelelo, sering tidak ikut perintah.
Yang terpenting bagi partai pengusung, buka apa hasil yang sudah dilakukan Jokowi, apa hasil yang sudah didapat dari Jokowi untuk partai.
Kita lihat bertubi-2 elite PDIP mengeritik Jokowi , mendesak –desak Jokowi untuk reshuffle kabinet, ngerecokin.
Kalau PDIP tidak bersedia mencalonkan Jokowi lagi, siapa yang sanggup menghimpun suara 20% untk memajukan Jokowi lagi.
Kalau ada peraturan calon Independent untuk RI -1, mulai sekarang kumpul KTP, sepuluh juta saja gampang kok.
Singkat cerita belum pasti Jokowi vs Prabowo akan bertarung lagi
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H