Saya yang dari muda sampai tua masih tinggal dirantau tentu banyak suka duka dalam hal berpuasa.
Saya pernah lama tinggal di Singapura , Philipina dan Australia.
Bermacam-2 kenangan manis berpuasa dinegara tersebut.
Singapura.
Walaupun Islam bukan agama majority , namun simbul-2 Islam cukup menonjol. Dan tentu bulan puasa dikenal oleh seluruh masyarakat. Walaupun mereka bukan Muslim tapi cukup menghargai kaum Muslim.
Di suasana tempat kerja, terutama tempat kerja saya hampir jarang Muslimnya. Namun mereka tidak menganggap aneh orang berpuasa. Dan masyarakat bawah Muslim dianggap indentik dengan Melayu. China muslim sudah dianggap Melayu.
Dan yang sangat terkesan saya disana , hampir semua mesjid menyediakan bubur yang rasa khas ( pakai daging kambing ). Dan yang lebih berkesan lagi buka di Mesjid Al-Fallah, Orchard road.
Ditahun -2 terakhir saya di Singapore, saya dan isteri keliling setiap hari dari mesjid kemesjid buka puasa. Dan setiap mesjid itu punya kekhasan masing.
Ingat mesjid Sultan, Siglap, Geylang, Tampines , Ang Mo Kio dan banyak lagi.
Dan tentu jadi pemandangan menarik, waktu antri mengambil bubur di mesjid Al-Falah, Orchard Rd, seorang anggota Parlement ikut antri dibelakang saya. Kok pengurus mesjid tidak memberi pelayanan VIP ?.
Manila.
Saya tinggal disana kira-2 satu tahun dan berkesempatan berpuasa disana.
Karena tempat tinggal , kerja jauh dari masyarakat Indonesia dan Muslim saya me rasa terpencil  .
Hampir setiap hari saya harus bercerita tentang puasa pada teman-2 sekerja . Disana saya betul-2 tidak tahu, kapan imsak, kapan magrib. Semuanya dikira-2 sendiri saja.
Salah satu kesukaran, kalau makan atau berbuka diluar adalah kehalalan makan itu susah terjamin seratus persen.
Saya waktu itu tinggal sendirian di condominium . Sesekali saya ikut tarawih di KBRI dan kadang ada ibu-2 yang membawakan makanan sahur untuk saya.
Australia.
Saya pernah berpuasa dan berlebaran di Melbourne dan Sydney.
Dikedua tempat ini banyak masyarakat Muslim, terutama didominasi oleh turunan Turki ,Lebanon , Pakistan , India dan tentu Indonesia dan Malaysia.
Hampir semua mesjid disini menyediakan buka puasa , tentu dengan menu khas negara masing-2.
Persatuan masyarakat Indonesia juga cukup kompak dan mengadakan buka bersama, seperti Minang Saiyo, Â Paguyupan Pasundan, .
Dan dikota-2 besar ini tersebar cukup banyak makanan halal dan daging halal.
Namun harus dilhat dulu label halalnya karena banyak juga restoran Indonesia, Malaysia, Lebanon ( walau menunya pakai tulisan Arab ) tidak halal.
Dibeberapa Restoran Indonesia dan Malaysia, saya temukan di menunya ada Rendang Padang dan ada pula babi kecap.
Sholat tarawih  pada umumnya hanya sholatnya saja tidak ada ceramah kecuali di mesjid -2 Indonesia.
Dan khusus mesjid-2 Â atau kelompok pengajian Indonesia mendatangkan Imam dan penceramah dari Indonesia untuk sebulan penuh. Dan ustadz ini juga berkeliling, umumnya ke Melbourne , Sydney dan Perth.
Selamat berpuasa.
Sydney  7 July 2014, jam 11.52
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H