Banyak penyebab kemacetan, kalau dibikin list mungkin ratusan penyebabnya. Yang utama, adalah manusianya, yang semau gua, tidak sabaran, merasa lebih dari yang lain dan sebagainya. Kalau untuk itu saya tidak punya usulan, mungkin Jokowi dengan "revolusi mental"nya. Lalu anda bertanya, apakah revolusi mental itu. Ya, tanya Jokowi, yang lain termasuk saya cuma ikut latah saja. Kembali pada kemacetan lalu lintas, saya punya usul untuk dua hal saja.
- Pesimpangan.
- Sekolah.
Persimpangan, umpama simpang empat. Katakan utara-selatan dan timur -barat. Yang sering terjadi adalah umpama macet dari arah utara ke selatan. Maka persimpangan itu terisi penuh oleh kendaraan arah tersebut. Disaat dari timur ke barat lampu hijau, mereka juga bergerak akibatnya terjadi amburadul ditengah persimpangan. Lama seperti terkunci, lampu hijau merah kuning, sudah berganti-2 namun mobil susah lepas dari kondisi terkunci ini. Diluar negeri pernah hal yang sama terjadi, kemudian diperkenalkan yellow box. Di Singapore kira-2 pertengahan 80-an diperkenalkan yellow box ini. Peraturannya anda tidak boleh terjebak berhenti di yellow box ini. Umpama seperti tadi arah utara selatan macet, maka biar anda dapat lampu hijau, harus menunggu ruang kosong diseberang baru boleh maju. Jadi tengah persimpangan terjamin tetap kosong. Maka  kalau timur-barat lampu hijau, mereka bisa berjalan lancar. Di Australia saya lihat tidak ada yellow box (apa sudah dihapus), namun secara otomatis semua orang sudah mengerti tidak boleh berhenti dipersimpangan. Kalau ini diperkenalkan, mungkin sedikit memperlancar. [caption id="" align="aligncenter" width="497" caption="Bagan dimana mobil dibelakang boleh maju setelah ada ruang diseberangny walaupun lampu hijau. Diambil dari buku test drive RTA australia (2ecdriving.com)"][/caption] Sekolah Dimana-mana sekolah jadi masaalah lalu lintas. Di Jakarta anda harus tahu dahulu dimana daerah sekolah, terutama sekolah orang kaya atau setengah kaya. Mobil akan parkir berjejer kadang sampai tiga lapis, tinggal satu jalur untuk kendaraan. Lihat saja SMP 135 di Casablanca, jalan begitu ramai dan hidup, dari empat jalur disisakan satu jalur. Dan parahnya pak supir, sudah parkir kendaraannya satu atau dua jam sebelum sekolah bubar. Mungkin di Sydney juga begitu asalnya, maka ada peraturan "kiss and ride". Mobil baru boleh datang menjemput anak kalau anak sudah berada dipinggir jalan, atau kalau mengantar, drop anaknya dan jalan tidak boleh menunggu. Dan sebaiknya sekolah bikin cengkokan jalan untuk menjemput dan antar anak. [caption id="attachment_324918" align="aligncenter" width="300" caption="Titik antar jemput anak sekolah, doc pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H