Mohon tunggu...
Ismi Nuridzatillah
Ismi Nuridzatillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Pancasila

2 Desember 2024   09:57 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan fenomena yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Proses globalisasi mengarah pada integrasi ekonomi, budaya, teknologi, dan politik antarnegara yang semakin kuat. Bagi Indonesia, yang memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, globalisasi membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap eksistensinya. Dalam konteks ini, penting untuk melihat bagaimana globalisasi dapat mempengaruhi nilai-nilai Pancasila serta bagaimana strategi untuk mempertahankan eksistensinya di tengah arus globalisasi.

Salah satu dampak positif globalisasi terhadap Pancasila adalah peningkatan kesadaran multikulturalisme. Globalisasi membuka akses informasi dan budaya dari berbagai belahan dunia, sehingga meningkatkan pemahaman tentang keberagaman dan pentingnya toleransi. Hal ini sejalan dengan sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, yang menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Selain itu, globalisasi juga membawa kemajuan teknologi dan pendidikan yang memungkinkan masyarakat Indonesia mengakses informasi global, meningkatkan kualitas hidup, dan mewujudkan sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kemajuan ekonomi yang dibawa oleh globalisasi juga membuka peluang bagi Indonesia untuk berkembang, sejalan dengan sila keempat Pancasila, yang mengutamakan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan.

Namun, globalisasi juga membawa dampak negatif yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah erosi nilai-nilai lokal yang diakibatkan oleh masuknya budaya asing. Budaya individualisme yang dominan dalam masyarakat Barat, misalnya, bertentangan dengan nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas Indonesia. Hal ini bisa mengancam eksistensi sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan beradab, yang menekankan pentingnya hubungan sosial yang harmonis. Selain itu, globalisasi juga dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia, dengan memusatkan kekayaan pada segelintir orang, yang bertentangan dengan sila kelima Pancasila yang menuntut pemerataan kesejahteraan.

Ancaman terhadap kedaulatan nasional juga menjadi masalah serius yang ditimbulkan oleh globalisasi. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, dominasi kekuatan ekonomi dan politik asing dapat mengganggu kemandirian negara, sehingga mempengaruhi kemampuan Indonesia untuk menjalankan pemerintahan berdasarkan Pancasila. Intervensi asing dalam urusan domestik berpotensi melemahkan kedudukan negara, yang bertentangan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, dan sila keempat, yang mengutamakan kemerdekaan dan kedaulatan negara dalam menjalankan kebijakan.

Untuk menjaga eksistensi Pancasila di tengah arus globalisasi, diperlukan langkah-langkah strategis. Pertama, pendidikan karakter yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan dapat membantu membentuk generasi muda yang berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan. Kedua, penguatan institusi negara yang mampu menjaga kedaulatan dan identitas bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi sangat penting. Ketiga, kebijakan pro-rakyat yang mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi akan memperkuat sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dengan langkah-langkah tersebut, Pancasila dapat tetap relevan dan menjadi landasan yang kokoh bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun