Mohon tunggu...
Isidorus Xylonnalan
Isidorus Xylonnalan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rembulan Malam dan Cahaya Bintang yang Menjadi Saksi Indahnya Kisah Cinta Kita

10 Desember 2024   14:50 Diperbarui: 10 Desember 2024   17:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rembulan malam dan cahaya bintang yang menjadi saksi indahnya kisah cinta kita

Klemens adalah seorang pemuda yang berasal dari Bandung. la dipindahkan oleh orangtuanya untuk sekolah di sekolah yang memiliki asrama. Karena orang tuanya sudah lelah mengurusnya, la disekolahkan jauh dari rumah nya dan orang tuanya. Dia sangat rindu dengan orangtuanya. Klemens memiliki hobi bermain gitar bermain game sampai dia lupa waktu.

Di asrama Klemens sangat menyesal karena dulu saat masih tinggal bersama orangtuanya, Klemens sering bermain game dan tidak membantu orang tuanya melakukan pekerjaan rumah sehingga Klemens dimasukan ke dalam asrama oleh orangtuanya. "aku rindu masakan ibu, rindu kakak dan rumah" ucap Klemens di malam pertama nya di asrama diiringi dengan deras nya suara hujan dan petir yang menyambar

Di hari pertama sekolah Klemens duduk bersama Paul. Klemens memiliki kepribadian yang malu sehingga dia tidak berkomunikasi sama sekali dengan Paul, singkat cerita akhirnya Paul mengajak Klemens berkomunikasi dan mereka pun menjadi teman baik. Mereka pun berteman dengan beberapa orang dan membentuk sebuah kelompok pertemanan di dalam kelasnya.

Kelompok pertemanan mereka beranggotakan 6 orang yaitu Surya, Wahyu, Max, Manung, Paul dan Klemens itu sendiri. Mereka adalah teman akrab dan baik di sekolah dan diluar sekolah. Mereka sering pergi bersama ke kantin sekolah, makan bekal bersama, dan bercanda tawa bersama

Saat sedang mendengarkan lelucon dari Wahyu, tiba-tiba Klemens terpanah dengan perempuan di sekolah nya yang sedang berjalan dan menawarkan dagangan dari organisasi intra siswa sekolah. "Cantik banget ya Tuhan.. siapa ya namanya" Ucap Klemens dalam hatinya

Belum lama dari kejadian itu, Klemens pun menanyakan siapa nama dari perempuan kepada teman-temanya. "Siapa si itu namanya" ucap Klemens menanyakan sambil menunjukan jarinya kepada perempuan itu. Surya pun menjawab "Owalah.. itu mah vero dari kelas 12.. dia anak mipa 2". Akhirnya Klemens pun mengetahui nama dari perempuan itu. Max yang bingung pun bertanya kepada Klemens "Kenapa kamu tanya-tentang dia?" Klemens pun menjawab "Gapapa kok cuma nanya aja"

Seminggu kemudian Klemens mengajak Surya mengobrol empat mata dengannya, Klemens pun bercerita bahwa ia menyukai Vero yang dia lihat saat Vero sedang menawarkan dagangannya di sekolah. Surya pun mengerti dan memberi tahu bahwa Surya adalah teman baik dari Vero. Surya pun memberi tahu segala informasi mengenai Vero kepada Aksa dan bersedia untuk membantu Klemens mendekati Vero

Tiga hari kemudian Surya meminta tolong kepada Paul untuk mendekati Klemens dan Vero, Paul pun bersedia untuk membantu Surya. Singkat cerita, Klemens berkenalan dengan Vero ditemani oleh Paul dan Surya. Namun, saat berkenalan Klemens masih malu-malu dan canggung. Vero yang bingung pun bertanya kepada Surya "Itu cowo kenapa si.. dia yang mau kenalan tapi kok dia yang malu" tanya Vero kepada Surya. Surya pun hanya menjelaskan bahwa Klemens adalah anak pendiam dan malu untuk berbincang dengan lawan jenis dan Vero pun mengiyakannya

Setiap kali ingin bertemu atau berpapasan dengan Vero, Klemens selalu kabur dan menghindar agar tidak bertemu dengan Vero. Vero yang menyadari hal tersebut seketika bingung dan bertanya kepada Paul. "Kenapa si tu cowo, kalo ketemu aku selalu menghindar, kalo dia suka sama aku ya deketin dong.. ga gentle banget" tanya Vero kepada Paul dengan nada marah dan keheranan. Paul pun menjelaskan penjelasan yang sama seperti Surya menjelaskan kepada Vero bahwa Klemens adalah orang yang pemalu dan susah untuk di tebak. Paul pun juga menyarankan agar Vero yang mendekati Klemens duluan dengan menghubungi nya lewat pesan di media sosial.namun, karena gengsi Vero yang tinggi, Vero menolak untuk melakukan hal yang Paul sarankan.

Hari pun berjalan seperti biasanya. Vero sudah jarang berpapasan ataupun melihat Klemens di sekolah. Vero mencoba bertanya kepada Paul tetapi Paul sedang berada diluar kota dan sedang tidak dapat dihubungi. Vero pun mencoba menghubungi Surya tetapi Surya sedang sakit tak sadarkan diri dirumah sakit. Entah kenapa tidak ada angin tidak ada hujan, Vero teringat kepada perkataan Paul untuk menghubungi Klemens duluan lewat media sosial. Vero yang awalnya cuek dan tidak peduli kepada keberadaan Klemens sekarang menjadi peduli dan memiliki rasa suka kepada Klemens. Akhirnya, Vero pun berani menghubungi Klemens lewat media sosial nya.

Beberapa hari kemudian Klemens dan Vero terlihat lebih dekat di sekolah, mereka selalu menghabiskan waktu bersama seperti mengobrol di pendopo, jajan dan makan bersama di kantin, membaca buku bersama di perpustakaan dan masih banyak hal lainnya yang mereka lakukan bersama di sekolah. Kepribadian Klemens pun ikut berubah semenjak sering bersama dengan Vero, Yang awalnya memiliki kepribadian pemalu dan pendiam seakan berubah menjadi ceria dan girang. Paul dan Surya pun kaget karena Klemens dan Vero bisa sedekat itu tanpa sepengetahuan mereka. Karena pada awalnya yang ingin mendekati mereka berdua adalah Paul dan Surya, tetapi tidak ada angin tidak ada hujan mereka berdua sudah cukup dekat dan akrab

Setelah 3 bulan kemudian, Klemens mengajak Vero untuk liburan bersama dengannya. Kebetulan pada saat itu adalah bulan desember, yang dimana semua orang melakukan liburan untuk merayakan natal dan tahun baru. "Ver.. kamu mau ga pergi sama aku, kita main ke gunung atau mana gitu" Ucap Klemens kepada Vero melalui telepon genggam. Vero pun menjawab "hmm... boleh.. tapi kira kita kemana ya yang enak buat liburan". Klemens pun membalas dan berkata "Ke gunung aja yu.. Besok sore kita berangkat". Vero pun menyetujuinya dan saat itu juga mereka langsung memutus hubungan telepon nya dan bersiap untuk berkemas-kemas untuk perjalanan mereka di keesokan sore

Klemens pun mendatangi rumah Vero dengan mengendarai mobil yang ia sewa. Di keesokan harinya di sore hari, Klemens pun tiba di rumah Vero. "Udah cantik aja ni, kaya mau kemana aja" Ucap Klemens sembari memuji paras Vero yang bertambah cantik karena make up dan aksesoris yang menggantung pada dirinya. Tidak lama setelah berangkat dari rumah Vero, hujan pun turun membasahi aspal dan menambah jarak padang berkurang. Vero yang mengantuk karena hawa dingin pun tertidur.

Setelah menembus hujan dan kabut, akhirnya setelah 4 jam perjalanan mereka pun sampai di dataran tinggi. Sebelum mereka menginap di hotel yang ingin mereka tempati selama di daerah gunung, Klemens mengajak Vero untuk mampir makan di salah satu restoran ternama di daerah tersebut dan Vero pun menyetujuinya dan mereka pun lanjut pergi ke restoran tersebut

Sesampainya di restoran tersebut mereka langsung disambut oleh pelayan dan ditawarkan beberapa menu terbaik yang dijual disana. Mereka pun juga kagum akan view kota yang sangat indah, dengan melihat cahaya lampu perkotaan dari atas restoran yang seakan terlihat menerangi malam saat itu seakan menambah kesan romantis mereka berdua kala itu

Saat suasana sedang canggung, Klemens memulai topik pembicaraan kepada Vero "Ver pemandangan nya indah ya.." Vero pun membalas "iya ya.." Klemens pun membalas dengan ungkapan rasa cinta nya kepada Vero "Ver kamu mau ga jadi pacar ku, aku tertarik sama diri mu" Vero yang kaget pun hanya bisa diam dan tersipu malu, Ia tidak menyangka bahwa pria yang ia cintai selama ini juga mencintai dirinya selama diam-diam. Vero pun membalas "iya.. aku juga tertarik sama kamu kok" Klemens pun menjawab "okee mulai malam ini kita pacaran ya.." Vero pun mengiyakan sambil tersipu malu. Rembulan malam dan cahaya bintang pun menjadi saksi atas indahnya kisah cinta mereka berdua pada malam itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun