Mohon tunggu...
Ishmanda Sekar Khalisha
Ishmanda Sekar Khalisha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

bismillah s2

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Parasocial Relationship: Seberapa Buruk Dampaknya terhadap Diri Sendiri?

21 Juni 2022   00:21 Diperbarui: 21 Juni 2022   00:31 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal ini pun dapat mengakibatkan dampak negatif seperti manajemen waktu yang buruk karena terlalu lama menghabiskan waktu untuk menonton konten dari idola tersebut. Parasocial relationship yang tidak dikendalikan dengan bijak dapat mengakibatkan ketergantungan terhadap figur yang diidolakan tersebut sehingga berujung pada delusional, halusinasi, hingga obsesi. 

Individu akan cenderung merasakan adanya hubungan interpersonal antara dua pihak. Padahal kenyataannya, perasaan ini hanya dirasakan oleh satu pihak saja karena idola tersebut pada dasarnya tidak mengetahui keberadaannya secara personal.

Individu yang mengalami halusinasi ekstrem juga akan berkontribusi secara aktif dalam kehidupan idolanya karena menganggapnya sebagai teman atau bahkan pasangan sendiri secara personal, bahkan dapat merasa marah apabila ada orang lain yang mengidolakannya juga atau merasa depresi apabila idolanya sudah memiliki pasangan di kehidupan nyata. 

Individu yang sudah berada di tahap obsesi dapat melakukan suatu hal yang lebih impulsif lagi, seperti beranggapan bahwa idolanya juga memiliki perasaan yang sama dengannya, rela menghabiskan uang yang banyak demi membeli segala hal yang berhubungan dengannya, menguntit, 

posesif secara berlebihan, hingga menggantungkan seluruh kebahagiaan dan hidupnya hanya kepada idolanya sehingga apabila suatu hari idolanya mengalami kejadian yang buruk, maka akan memungkinkan bagi individu tersebut untuk memposisikan dirinya terhadap situasi yang buruk juga secara sengaja.

Maka dari itu, jika ingin menjadi penggemar yang positif, ada baiknya bagi kita untuk mengontrol dan membatasi diri dalam peran kita sebagai penggemar dengan idola. Selain itu, walaupun idola kita selalu berinteraktif dengan penggemarnya, tetapi penting juga bagi kita untuk tetap menghormati ruang dan batasan privasi dari idola kita sendiri dan tidak mencampur tangan kehidupan idola kita seluruhnya. 

Walaupun perasaan yang dialami oleh individu yang terjebak dalam toxic parasocial relationship memang tidak ada yang bisa disalahkan, tetapi ada baiknya juga bagi kita untuk mengenal dan menyadari dampak buruk dari adanya hubungan ini jika dilakukan secara berlebihan sehingga untuk kedepannya dapat mencegah diri untuk terjebak dalam parasocial relationship ini dan dapat mendukung idola kita sewajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun