Jadi, bagaimana melihat senyuman palsu? Menurut Discovery News, senyuman palsu dapat dilihat hanya dengan melihat mata seseorang, tetapi karena senyuman mudah dipalsukan, kebanyakan orang sebenarnya tidak pandai membaca keadaan emosi orang lain. Senyuman palsu sering kali terlihat sangat mirip dengan senyuman asli tetapi sedikit berbeda. Masing-masing dibawa oleh dua otot berbeda, yang dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda.
Yang pertama, zygomaticus mayor, mengontrol sudut mulut dan digunakan untuk memberikan senyuman palsu. Otot kedua, orbicularis oculi, mengelilingi rongga mata dan menunjukkan senyuman yang tulus. Ilmuwan juga menyebutnya senyum Duchenne, yang diambil dari nama seorang dokter Prancis yang mempelajari ekspresi emosional dengan menstimulasi berbagai otot wajah dengan arus listrik.
Bagi mereka yang terbiasa hidup di hadapan publik, menunjukkan senyuman palsu mungkin hanya nampak seperti pekerjaan harian lainnya. Tapi bukankah semua orang melakukannya juga?
Ini mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan di Academy of Management Journal menunjukkan bahwa senyuman tidak autentik untuk menyembunyikan ketidakbahagiaan dapat memperburuk suasana hati seseorang.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H