KKN-T IPB: PENGELOLAAN HAMA TERPADU DI PANTAI MEKAR KECAMATAN MUARAGEMBONG
oleh Armando Balses | Rabu, 3 Agustus 2022 | Pantai Mekar
Kabupaten Bekasi, Kecamatan Muaragembong, Desa Pantai Mekar (21/07/2022) Mahasiswa KKN-T IPB (Institut Pertanian Bogor) mengadakan sosialisasi terkait pengelolaan atau pengendalian hama terpadu (PHT) untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang pertanaman para petani di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong. Selain dari penyakit dan hama, penggunaan pestisida juga menjadi isu yang diperhatikan dalam terlaksananya PHT yang baik dan benar. Pengendalian Hama Terpadu merupakan sebuah pengendalian terhadap hama dan penyakit dengan menggunakan berbagai pendekatan atau metode untuk menekan serangan dari hama dan penyakit pada tanaman .
Mahasiswa KKN-T IPB juga memberikan informasi terkait aplikasi pada gawai atau smartphone yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit pada tanaman khususnya cendawan dan bakteri, yaitu PlanTix. Selain itu, mahasiswa IPB juga melakukan pembagian benih hasil dari produksi Institut Pertanian Bogor. Â Â
"Mahasiswa KKN itu dapat menjadi 4 hal, mediator, motivator, fasilitator, dan dinamisator," ujar Dosen Pembimbing Lapang Kecamatan Muaragemobong, Dr. Ir. Akhmad Endang Zainal Hasan, M.Si.
Mahasiswa sebagai motivator yaitu menjadi pendorong atau memberikan dorongan atau penggerak untuk memotivasi warga setempat dalam melaksanakan suatu kegiatan. Sebagai fasilitator yaitu menjadi pembantu atau yang membantu warga untuk memahami tujuan bersama atau bisa dibilang sebagai fasilitator. Sebagai mediator yaitu dalam menjembatani permasalahan yang ada pada masyarakat. Dan terakhir sebagai dinamisator yaitu menjadikan sesuatu itu bekerja sehingga menimbulkannya tenaga untuk bergerak bersama masyarakat.
Pengelolaan hama terpadu (PHT) yang disosialisasikan di Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong ini berupa identifikasi dan pengendalian hama dan penyakit padi, penggunaan pestisida yang baik dan benar, pengenalan dan penggunaan aplikasi Plantix, dan mendistribusikan benih produk IPB. Kegiatan ini dilaksanakan 2 (dua) hari yaitu pada Jumat, 21 Juli dan Minggu, 23 Juli 2022 yang berlokasi di Dusun 03 dan Dusun 04.
HAMA DAN PENYAKIT PADI
Desa Pantai Mekar terdiri dari 4 dusun dimana masing-masing dusun memiliki bidangnya masing-masing. Dusun 01 dan dusun 02 berada di dekat laut dimana kedua dusun tersebut mencakup sektor pertanian dalam bidang pertambakan (udang dan ikan). Kemudian dusun 03 dan dusun 04 mencakup sektor pertanian dalam hal persawahan khususnya padi dan palawija.
Armando (Mahasiswa KKN-T IPB) menjelaskan mengenai komoditas utama yang ada di Desa Pantai Mekar yaitu padi dan identifikasi terkait hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi setelah melakukan survei lapang di hari sebelumnya.
Hama dan penyakit padi yang ditemukan di lahan sawah masyarakat yaitu wereng batang coklat, wereng daun, pennggerek batang padi, keong emas, dan penyakit hawar seludang padi. Selanjutnya mahasiswa melakukan analisis terkait identifikasi, gejala, dan cara pengendalian yang tepat.
APLIKASI PLANTIX
Selain dari identifikasi secara langsung atau survei lapangan, pengendalian dan pengenalan penyakit (khususnya) dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yaitu Plantix. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai Langkah awal untuk menentukan jenis penyakit yang menyerang pada tanaman (khususnya serangan dari bakteri dan jamur/cendawan). Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan identifikasi, kemudian deskripsi, dan Langkah pengendalian yang dapat dilakukan. Aplikasi ini juga berisi berbagai macam jenis hama-hama pada tanaman dan tips dalam menanam tanaman (khususnya tanaman hortikultura).
Alfina (Mahasiswa KKN-T IPB) memaparkan terkait penggunaan aplikasi Plantix dengan cara mendemonstrasikannya secara langsung kepada para petani di dusun 03 dan 04.
Pemaparan aplikasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan petani dalam menanggulangi serangan penyakit khususnya bakteri dan jamur. Â Selain itu, dapat digunakan sebagai media pembelajaran lebih lanjut apabila ditemukan penyakit baru atau yang belum ada dalam sejarahnya. Petani diharapkan lebih teliti lagi terhadap lahan pertanian mereka.
DISTRIBUSI BENIH
Institut Pertanian Bogor memberikan benih-benih hasil produk sendiri kepada setiap kelompok mahasiswa KKN. Benih yang diberikan berupa benih dari tanaman hortikultura (syur dan hias) dan pangan. Pembagian benih ini menjadi salah satu program kerja mahasiswa KKN-T IPB sebagai fasilitator petani dalam melakukan pekerjaannya.
Pembagian benih dilakukan dengan melihat bidang dari tiap dusun yang ada, sehingga pembagian benih ini hanya dilakukan di dusun 03 dan 04. Pembagian benih ini diharapkan agar para petani dapat menanam benih yang dihasilkan dari IPB dan juga sebagai bentuk komersial atau pengenalan produk IPB.
oleh mahasiswa KKN-T IPB:
Dosen Pembimbing Lapang, Dr. Ir. Akhmad Endang Zainal Hasan, M.Si.
Anggota Mahasiswa, Armando Balses | Sharon Aurellia | Dwi Rofifa Putri Jania |Putri Ramadanty | Aisyah | Alfina Zalfa Suryono | Rafida Nisa Maghfiroh | Siti Magfiroh | Antonius Anre Sianturi | Ranady Perwira Nuruzzaman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI