Filipina bertekad untuk menghadapi Tiongkok setelah Manila mengajukan perkara penguasaan Laut Tiongkok Selata ke Mahkamah Internasional PBB di Den Haag, Minggu pekan ini. Permohonan yang diajukan oleh Departemen Luar Negeri itu berusaha meminta badan pengadilan internasional untuk memutuskan soal klaim Filipina atas wilayah Laut Tiongkok Selatan yang diduga telah diduduki oleh Tiongkok.
Pengajuan perkara tersebut kemudian mengundang protes dari Beijing, yang menuduh Manila sengaja memprovokasi masalah Laut Tiongkok Selatan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei, mengatakan, tindakan Filipina  beberapa waktu yang lalu yang menembus blokade Tiongkok ketika mengirimkan logistik di pos patrol Laut Tiongkok Selatan, bahkan dengan mengundang wartawan,  sengaja mencoba untuk menciptakan ketegangan. Termasuk pula dengan cepat mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional.
"Hal ini menunjukkan bahwa Filipina mendorong kasus arbitrase internasional untuk menyembunyikan rencana mereka untuk secara ilegal menduduki wilayah Tiongkok dan menciptakan masalah di Laut Tiongkok Selatan," kata Hong dalam konferensi pers. Hong kembali menegaskan Tiongkok  tidak akan mengizinkan Filipina untuk mengklaim  kawasan Ayungin di Laut Tiongkok Selatan. " Filipina pasti akan menghadapi konsekuensi atas tindakan provokatif ini " tandas Hong tanpa merinci lebih lanjut.
Tiongkok begitu gusar dengan liputan media Filipina dan internasional atas keberhasilan Filipina mengirimkan logistik di Ayungin, dan merumuskan keberhasil itu  sebagai bagian dari memorandum kepada Mahkamah Internasional.
Amerika Serikat, sekutu Filipina, mengatakan pada hari Minggu pekan ini bahwa hak setiap negara untuk menggunakan mekanisme penyelesaian sengketa di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut harus dihormati.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan tindakan Filipina mengirimkan logistik tersebut sesuai Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan 2002.
Perkembangan ini datang menjelang kunjungan bulan ini oleh Presiden AS Barack Obama ke Asia, termasuk Filipina. Obama diperkirakan akan menawarkan jaminan untuk sekutu regional dalam menghadapi klaim teritorial China semakin tegas .
Perkembangan ini terjadi menjelang kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Asia bulan, termasuk ke Filipina. Obama diperkirakan akan menawarkan jaminan kemitraan regional dalam menghadapi klaim teritorial Tiongkok.
Pada hari Senin pekan ini, Presiden Filipina Aquino menanggapi tuduhan Tiongkok sebagai "provokasi." Aquino mengatakan Filipina tidak menghendaki konfrontasi. "Kami tidak menantang Tiongkok, untuk memprovokasi mereka ke dalam tindakan apapun, tapi saya percaya bahwa mereka harus mengakui kami memiliki hak untuk membela kepentingan kami, " katanya kepada wartawan .
Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan, "Tujuan akhir dari gugatan ini adalah kepentingan nasional kita. Ini adalah tentang membela kepemilikan kita yang sah. Ini untuk mengamankan masa depan anak-anak kita. Ini untuk menjamin kebebasan pelayaran untuk semua bangsa. Ini untuk memelihara perdamaian, keamanana, dan stabilitas regional. Dan akhirnya, ini tidak hanya soal tuntutan akan tetapi solusi yang adil dan permanen menurut hukum internasional."
Gugatan Filipina setebal 10 jilid dan mencakup hampir 4.000 halaman termasuk 40 peta wilayah. Permohonan menunjukkan titik lokasi Laut Tiongkok Selatan yang diduduki oleh Tiongkok seperti Ayungin Shoal, Mischief Reef, Mckennan Reef, Subi Reef, Gaven Reef, Scarborough Shoal, dan Johnson Reef.
Reuters melaporkan bahwa Tiongkok telah memanggil duta besar Filipina pada hari Senin pekan ini untuk mengajukan protes keras atas tindakan Manila mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional. Wakil Menteri Luar Negeri China Liu Zhenmin mengatakan kepada duta besar Filipina bahwa Beijing "sangat tidak puas dan menentang tindakan Manila yang telah mengajukan gugatan itu, dan menegaskan kembali bahwa Beijing menolak dan tidak akan berpartisipasi di dalamnya.
Gugatan Filipina itu merupakan permohonan yang pertama kali diajukan dalam sengketa antara negara soal klaim meliputi hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan, termasuk perairan yang dekat dengan pantai tetangganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H