Mohon tunggu...
ishaq madeamin
ishaq madeamin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maaf Saya Harus Mengatakan "Anas...Anda Seorang Munafik"

22 Juni 2009   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:01 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

3 orang memperebutkan tahta Presiden 2009-2014 dengan proses pemilihan langsung oleh rakyat terdapat jumlah pemilih yang terdaftar menurut ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary, sebanyak 171.265.442 orang dan sudah termasuk 3 Calon Presiden kita beserta pasangannya.

Kalau boleh saya katakan sudah lebih 3 bulan rakyat diobok-obok dalam menentukan pilihan baik itu pemilihan legislatif yang baru kemarin selesai ditambah dengan hiruk pikuk pemilihan Presiden yang akan berlangsung tanggal 8 Juli 2009.

Tiap detik pikiran berkecamuk dikarenakan calon presiden kita di sana sini saling menyindir belum lagi dengan tingkah laku para tim kampanye, tim senyap, tim siluman sampai tim gila, bahkan peran besarpun berada pada media juga sangat memberikan andil yang sangat besar membuat rakyat stress dalam menentukan pilihan. Rakyat dikotakkan, rakyat saling mencurigai, seakan-akan hidup ini hanya untuk 3 orang (Megawati, SBY dan JK)

Tim Kampanye masing-masing kandidat sudah sangat diluar batas sebagai manusia, sebagai orang timur, bahkan sebagai orang beriman dan beragama hanya dengan kepentingan 3 orang. Mendewakan mungkin sudah menjadi bagian hidupnya searang ini, rakyat dipaksa untuk mengarahkan pilihan pada masing-masing kandidatnya.

Memang rakyat secar sadar memberikan apresiasi yang tinggi kepada calon Presiden dan Tim Kampanyenya untuk menyampaikan visi dan misi dengan cara yang telah diatur dalam undang-undang di negeri ini, bukan dengan cara menghalalkan segala cara dijalankan supaya kandidatnya jadi Presiden 2009-2014.

Detik-detik saya harus mengatakan Anas Urbaningrung seorang yang MUNAFIK

Dalam acara DEMO CRACY yang ditayangkan salah satu televisi swasta di negeri ini, hadir 3 tim kampanye masing-masing kandidat, salah satunya adalah Anas Urbaningrum. Kenapa hanya Anas Urbaningrum yang saya tulis namanya dan yang lainnya saya tidak tulis. Ada 2 hal, yang pertama, jujur saya harus katakan kedua orang dari tim sukses Megawati dan JK saya tidak tahu, yang kedua Anas Urbaningrum adalah orang yang saya sangat kagumi cara berpikir, bekerja dan bertutur.

Namun kekaguman itu semua luntur dengan sekejap, ketika dia dicecar pertanyaan tentang "Siapa yang punya Iklan 1 Putaran" oleh tim dari DEMO CRACY, dengan santai Anas Urbaningrum menjawabnya "Kampanye Itu bukan bagian dari kami". Beberapa saat lamanya saya tertegun, diam membisu diantara keluarga yang menyaksikan acara itu, perasaan saya berkecamuk, benci dan menyesal dengan kata-kata itu, dalam hati saya berucap "Anda benar-benar munafik"

Dalam hati saya yang terus bergejolak dan bertanya, siapa FOX Indonesia? Siapa Trio Mallarangeng? Siapa Lembaga Survey? Apakah semua ini tidak memiliki keterkaitan dengan Tim Sukses No 2. Terus siapa yang mengiklankan Pilpres 1 Putaran  yang berdasarkan survey? Siapa yang ingin mengebiri rakyat untuk melakukan pemilihan 1 putaran? Pak Anas Urbaningrum, Apakah pertanyaan ini tidak cukup dijadikan bukti bahwa "Iklan 1 Putaran" itu adalah bagian dari Tim Kampanye Anda, Tim Pencitraan Anda, Tim Senyap Anda.

Sadarlah,......... biarkanlah kami memilih yang seharusnya apa yang ada dan akan ada di hati kami, biarkan proses kampanye berjalan apa adanya, biarkanlah proses pemilihan Presiden berlansung semau rakyat.

Jangan hanya karena kepentingan 3 calon Presiden kita merelakan harga diri kita, munafik dan seakan-akan hidup akan terus berlangsung terus menerus di bumi ini. Degan rendah hati dan memohon "kembalikan kekagumanku padamu kembali"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun