Mohon tunggu...
Ishak Mubarok
Ishak Mubarok Mohon Tunggu... -

tangan terkepal dan maju kemuka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Di sana

13 Januari 2015   08:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bila nyatanya malam selalu gelap gulita

jangan salahkan bulan dan bintang menyinari

walau hanya berkedip di depan mata

sejuta harap nyatanya menjadi duri

bila matahari sudah menyapa

tutuplah mata dan bilang tidak

burung berkicaupun tak apa-apa

hanya merasakan indah di atas pundak

biarlah waktu memakan semua

jangan kau beri benang yang kusut

bila nyatanya kau ingin sutra

di atas api yang kau sulut

tak mungkin  cabai ku tanam

mangga yang ku dapat

setidanya ku tunggu pajar terbenam

dan air laut ku dapat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun