Ondel-ondel merupakan bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang biasanya sering digunakan untuk pesta rakyat. Ondel-ondel berupa boneka besar yang menjadi salah satu ikon Ibu Kota. Ondel-ondel biasanya terbuat dari anyaman bambu dan rambutnya yang menggunakan ijuk. Selain itu, ondel-ondel juga dihiasi pakaian dan aksesoris yang menyerupai bentuk seperti manusia. Ondel-ondel pada umumnya berpasangan, lalu pada wajah ondel-ondel untuk laki laki biasanya dicat menggunakan warna merah, sedangkan untuk perempuan dicat menggunakan warna putih.
Menurut dari cerita turun-temurun, ondel-ondel sudah ada sejak zaman para leluhur atau nenek moyang. Dulunya ondel-ondel dianggap sebagai Penolak Bala. Penolak Bala diyakini untuk mengusir wabah penyakit yang menyerang perkampungan dan roh halus yang bergentanyangan.
Masyarakat Betawi percaya bahwa ondel-ondel memiliki kekuatan, yang konon katanya cara pembuatan ondel-ondel tidak bisa sembarang orang. Dalam proses pembuatannya harus melalui ritual misalkan disediakan sesajen bubur merah putih yang merupakan salah satu prasyaratnya, lalu yang wajib ialah bunga tujuh rupa, serta asap kemenyan.
Tapi, seiring berjalannya waktu ondel-ondel tidak dianggap sebagai Penolak Bala lagi, justru hanya dijadikan sebagai pertunjukan hiburan dan bahkan sekarang lebih dijadikan sebagai alat untuk mengamen di jalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H