Mohon tunggu...
Isfak Ibnu
Isfak Ibnu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku adalah seorang mahasiswa yang antusias dan bersemangat. Di waktu luangku, aku senang meluangkan waktu untuk membaca, baik itu buku fiksi yang membawa imajinasi ke dunia lain maupun literatur non-fiksi yang memperluas wawasan dan pengetahuan. Selain itu, aku juga gemar berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Kombinasi antara kegiatan intelektual dan fisik ini membantu menjaga keseimbangan dalam kehidupanku sehari-hari. Sebagai mahasiswa, aku terus berusaha mengembangkan diri dan mempersiapkan masa depan yang cerah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Promosi Tape Singkong "PUTRA TUNGGAL" Melalui Media Sosial di Desa Kemiri Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto

16 Juli 2024   14:21 Diperbarui: 16 Juli 2024   14:35 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEMIRI, MOJOKERTO 13 JULI 2024 - UMKM merupakan (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. yang mana di desa Kemiri terdapat beberapa UMKM. Dan salah satunya yaitu UMKM tape singkong "Putra Tunggal". Tepatnya mitra tape singkong "Putra Tunggal" yang di produksi oleh Bapak Sapuan terletak di dusun Kemiri desa Kemiri kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Tape singkong yang merupakan produk fermentasi dari singkong dengan proses pembuatannya yang memerlukan keterampilan khusus menjadikan tape singkong sebagai produk yang unik dan bernilai tinggi di pasaran. Dan telah menjadi ikon kuliner lokal, tidak hanya memperkuat ekonomi desa tetapi juga mempromosikan warisan budaya lokal. Bapak Sapuan menjual tape singkong masih skala regional daerah sekitar, dan biasanya orang-orang membelinya untuk dijual kembali di pasar. Sehingga orang-orang yang mengetahui tape singkong "Putra Tunggal" hanya itu-itu saja. Tape singkong ini kemasannya dalam bentuk plastik mika kemudian dengan stiker yang menandakan bahwa ciri khas tape singkong dari Bapak Sapuan.

Tape singkong merupakan makanan yang tidak terlalu mahal sehingga banyak pesaing. Apalagi di desa bisa menanam sendiri dan lebih mudah dalam proses produksinya.

Sehingga dengan adanya pesaing tersebut  Isfak Ibnu Ahmad dan rekan-rekannya selaku peserta KKN Untag Surabaya memberikan  pelatihan untuk mempromosikan tape singkong "Putra Tunggal" melalui media sosil.   Dengan adanya promosi yang lebih luas bisa menjadikan daya tarik dan  tape singkong "Putra Tunggal" lebih banyak dikenal khalayak publik.

Program kerja ini di laksanakan pada tanggal 13 Juli 2024. Pelaksanaannya dilakukan di rumah  Bapak Sapuan selaku pemproduksi mitra tape singkong "Putra Tunggal". Dimana  program kerja dilakukan hanya satu hari . Dengan program kerja pelatihan kepada mitra tentang promosi melalui media sosial, dan cara untuk mempromosikan. Ifak Ibnu Ahmad dan rekan-rekannya membuatkan instagram sebagai salah satu  media  sosial untuk promosi. tak hanya itu isfak dan rekan-rekan juga memberikan pelatihan bagaimana cara menggunakannya serta membuat konten yang menarik kepada customer. Dan juga membuat google maps yang bertujuan agar lebih detail dan mudah dalam menemukan tentang usaha mitra  tape singkong "Putra Tunggal". "Singkong habis berapa kilo pak buat tape ini" tanya isfak, "Sekarang tu berkurang mas , dulu bisa dua kwintal dalam dua hari, sekarang cuman tiga puluh sampai lima puluh kilo" jawab Pak Sapuan. "Kenapa pak ko bisa berkurang penjualannya" tanya isfak lagi. "ya karena banyak pesaingnya mas, jadi lumayan banyak berkurangnya" jawab Pak Sapuan.

Sehingga dengan adanya program kerja ini, Isfak Ibnu Ahmad dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan bersama rekan-rekannya diharapkan dengan adanya program kerja pelatihan promosi tape singkong "Putra Tunggal" melalui media sosial berharap bisa membantu Bapak Sapuan dalam berjualan supaya pasar yang dijangkau lebih luas dan customer lebih banyak lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun