Mohon tunggu...
L Faiz
L Faiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing but To Share

Bersemangat untuk Bermanfaat Meski Hanya dengan Rebahan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menata Sumber Daya Manusia

21 Desember 2021   22:52 Diperbarui: 21 Desember 2021   23:49 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak diantara dari beberapa perusahaan yang memang mengandalakan suatu teknologi dan artificial intelligence sebagai tumpuan utama dalam melakukan suatu kinerja pekerjaan. Namun, dibalik itu semua, setidaknya peran penting suatu perusahaan masih menjadi tugas utama manusia. Kunci dalam melakukan suatu strategi dan inovasi yang ideal dari perusahaan belum mampu dipegang penuh oleh artificial intelligence. Manusia yang memilik pemikiran yang mampu menghadapi perkembangan zaman-lah yang sekarang dibutuhkan. Selain dari hal tersebut, setidaknya manusia diharapkan juga mampu berpikir dan bertindak selayaknya artificial intelligence yang banyak digunakan oleh umat manusia itu sendiri. Cara ampuh dalam mengatasi hal tersebut ialah dengan menata sumber daya manusia (SDM) dalam suatu perusahaan.

Menata sumber daya manusia tidak seperti menata hewan atau bahkan barang. Manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berpikir dan bertindak. Mereka memiliki emosi dan nafsu sehingga memiliki suatu ciri khas tersendiri dalam melakukan tindakan. Apa ciri dari pikiran manusia? Ada tiga ciri mendasar, yakni tidak nyata, sementara dan rapuh. Pikiran itu bukanlah kenyataan. Ia adalah tanggapan atas kenyataan. Pikiran dibangun di atas abstraksi konseptual atas kenyataan. Namun bagaimana dengan konsep yang diberikan oleh sumber daya manusia?

Menurut Henry Simamora dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Sumber Daya Manusia", manajemen sumber daya manusia merupakan suatu bentuk dari prosedur sistematik dalam menyimpan, mengumpulkan, memvalidasi,  mempertahankan, dan menarik data yang diperlukan oleh sebuah organisasi maupun perusahaan tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia, dan karakteristik unit organisasinya. Saat data mengenai sumber daya manusia mampu menciptakan rangkaian hasil yang diakibatkan oleh manusia, maka tingkat kesuksesan dari sumber daya manusia yang diimplementasikan bisa tergolong tinggi. Namun patokan tersebut bukan menjadi hal yang benar-benar asli pembuktiaannya. Bisa saja hanya hasil dari implementasi yang dimanipulasikan. Namun semua tergantung pada proses yang diperlukan dalam menata sumber daya manusia tersebut.

Peningkatan kualitas SDM yang baik, juga akan berimbas terhadap performa hingga bahkan kesuksesan perusahaan. Hal ini yang menjadikan penataan SDM selalu dilakukan dan diutamakan. Terdapat  berbagai macam cara atau planning lain yang bisa dilakukan dalam penataan sumber daya manusia ini.

1. Pelatihan

Penataan SDM terutama pada pekerja atau karyawan di suatu perusahaan bisa dilakukan dengan pelatihan. Pengembangan individu yang terus ditingkatkan dan ditata maka dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman serta sikap individu. Dalam hal pelatihan SDM, fokus yang ditempatkan ialah pada pengembangan orang-orang yang mampu memanfaatkan informasi internal dan eksternal, lal mengubahnya menjadi pengetahuan organisasi yang berguna. Pelatihan tersebut difokuskan pada:

- Keterampilan kepemimpinan dan manajemen perubahan; kreativitas;
- Keterampilan memecahkan masalah; dan
- Inisiatif kualitas.

2. Pembuatan Keputusan

Inisiasi yang didapatkan dari pegawai perusahaan mampu dijadikan sebagai senjata dalam bekerja. Perusahaan mampu menata hal yang sebelumnya dilakukan oleh pihak terkait. Namun dengan hadirnya inisiatif dari pegawai, maka pembuatan keputusan akan mudah untuk dilakukan dan diaplikasikan dalam kehidupan kerja mereka masing-masing. Ini menjadi salah satu gebrakan yang penuh dari pegawai untuk perusahaan.

3.  Penilaian Kinerja

Pegawai merasa terangkul dan dihargai apabila kinerja mereka dianggap serius oleh perusahaan. Bukan bualan dan hanya kata kosong belaka yang diberikan oleh perusahaan terhadap para pegawainya. Namun lebih dari itu. Pegawai yang diperhatikan oleh perusahaan mampu memberi dorongan lebih terhadap kreativitas dan inovasi perusahaan. Lagi-lagi senjata utama yang perlu diasah ulang agar perusahaan tetap berjalan menuju kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun