Fakultas Syariah IAIN Bengkulu Manfaatkan WhatsApp Grup Untuk Laksanakan Seminar Proposal Skripsi
Melaksanakan seminar proposal skripsi ditengah pandemi covid-19 dan himbauan stay at home memang sebuah kendala, namun tidak bagi Fakultas Syariah IAIN Bengkulu. Seminar proposal skripsi tetap berjalan, WhapsApp Grup jadi solusi.
Mega Wati - Kota Bengkulu.
Rara Aditya tampak murung menatap gawainya, seminar proposal skripsi online hari itu batal dilaksanakan, Selasa, (21/04). Semprop online hari itu gagal dilakukan karena terkendala oleh salah seorang dosen pembimbingnya yang belum yakin jika semprop via WhatsApp bisa efektif. Sampai akhirya, Rara dapat meyakinkan dosen pembimbingnya dengan solusi menggunakan voice note.
Seminar proposal skripsi online ini memang telah menjadi kebijakan dari pihak fakultas syariah. Hingga saat ini sebanyak 9 orang mahasiswa fakultas Syariah telah berhasil melakukan seminar proposal skripsi via WhatsApp Grup.
Dekan Fakultas Syariah, Imam Mahdi, melalui surat pengumuman atas tindak lanjut dari surat putusan rektor nomor: 0918/In.11/Hm.00/04/2020 tanggal 09 April 2020, tentang laporan sistem pemantauan pelaksanaan perkuliahan online mengatakan, WhatsApp Grup dipilih sebagai media pelaksanaan semprop dan komprehensif online dengan tujuan agar tidak memberatkan biaya pembelian pulsa atau kuota oleh mahasiswa.
Sedangkan untuk sidang manaqasah atau ujian skripsi tetap dilaksanakan secara tatap muka dengan pertemuan orang terbatas. "Selanjutnya, mengingat kondisi darurat Covid-19 dimohon kepada dosen untuk memberikan toleransi penilaian kepada mahasiswa, ujar Imam Mahdi. Â
Rara mahasiswa semester delapan Program studi Hukum Tata Negara itu telah berhasil melaksanakan seminar proposal skripsinya melalui WhatsApp Grup satu hati setelah sempat ditunda. Ia mengaku sangat menyukai pelaksanaan semprop online. Selain lebih tenang karena tidak berhadapan langsung dengan penyeminar juga lebih hemat. "Iya jadi enaknya semprop online selain nggk terlalu tegang juga jauh lebih hemat, karena tidak mengeluarkan biaya ngeprint, biaya persiapan snack, dan lain lain," cerita Rara.
Wanita yang pernah menyelesaikan Internasional Community Service di Penang dan Kedah, Malaysia ini mengatakan, tidak mendapatkan kendala yang berarti dalam pelaksanaan semprop online. Jaringan internet dan paket tidak menjadi masalah baginya, karena selain ia sudah mempersiapkan semuanya, juga karena menggunakan aplikasi WhapsApp yang tidak banyak menguras kuota dan tidak memerlukan signal yang terlalu kencang.Â
"Yang menjadi sedikit kendala ada pada beberapa dosen senior yang kurang paham mengenai teknik-teknik penggunaan medianya, itu saja sih," cerita Rara. Â
Pada pelaksanaannya seminar proposal skripsi online ini, dihadiri oleh dosen penyeminar satu, dosen penyeminar dua, ketua prodi, mahasiswa seminar proposal, dan sisanya adalah peserta dengan tetap diabsen. Sistemnya pun bermacam, persentasi menggunakan video atau hanya menggunakan voice note. Pemilihan sistem tersebut Tergantung dari dosen pembimbing masing-masing.Â
"Dan kebetulan saya kemarin hanya menggunakan voice note, dengan file proposal sudah dikirim ke dosen penyeminar dua hari sebelum semprop dilaksanakan, setelah selesai persentasi lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dengan penyeminar dua sebagai moderatornya, " katanya.
Melihat keadaan dunia saat ini, yang sedang berjuang melawan makhluk tak kasat mata bernama Covid-19 dan himbauan stay at home dari pemerintah. Seminar skripsi, komprehensif, dan kegitan perkuliahan lainnya, harus tetap berjalan. Sehingga media online adalah solusi dan kebutuhan yang efektif. Seperti kebijakan yang diberlakukan oleh fakultas Syariah IAIN Bengkulu ini bisa menjadi contoh untuk kampus dan fakultas lainnya di Indonesia. (mga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H