3. Investasi Bijaksana : Investasikan dana dengan bijak. Hindari investasi yang riskan dan pastikan Anda memiliki diversifikasi portofolio yang cukup.
4. Monitoring Finansial : Monitoring keuangan secara terus-menerus. Gunakan tools keuangan seperti laporan laba-rugi, neraca, dan cash flow statement untuk memantau kondisi keuangan bisnis.
5. Pendanaan Syariah : Sebagai alternatif, pendanaan syariah menawarkan solusi yang etis dan berkesinambungan. Platform seperti LBS Urun Dana memungkinkan pengusaha untuk mendapatkan modal kerja atau investasi tanpa melanggar prinsip syariah
Konsep Financial Distress
Financial distress merupakan suatu kondisi yang menunjukkan tahap penurunan dalam kondisi keuangan sebuah perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan. Penyebab financial distress bervariasi, termasuk neoclassical model, financial model, dan corporate governance model. Misalnya, alokasi sumber daya yang tidak tepat (neoclassical model), pencampuran aset yang benar namun struktur keuangan yang salah (financial model), atau campuran aset dan struktur keuangan yang benar namun dikelola dengan buruk (corporate governance model)
Dampak terhadap Nilai Pasar
Kegagalan keuangan juga memiliki dampak langsung terhadap nilai pasar perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa semakin buruk kondisi keuangan perusahaan, semakin rendah nilainya di pasar. Ini karena investor memahami dampak dari indikator kegagalan keuangan dan mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut
Kesimpulan
Kegagalan manajemen keuangan dapat memiliki konsekuensi yang serius bagi pertumbuhan dan stabilitas bisnis. Untuk menghindari kerugian finansial, pengusaha harus memprioritaskan pengelolaan keuangan yang baik, melakukan analisis pasar yang mendalam, dan mengadopsi strategi preventif lainnya. Dengan demikian, bisnis dapat lebih stabil dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H